Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kolaborasi Adhi Karya dan KAI di LRT Jabodebek, Menhub: Skema yang Baik untuk Transportasi

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 19 Desember 2017 |20:43 WIB
Kolaborasi Adhi Karya dan KAI di LRT Jabodebek, Menhub: Skema yang Baik untuk Transportasi
Ilustrasi (Foto: ant)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian, PT KAI (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) melakukan penandatangan perjanjian penyelenggaraan prasarana Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek). Dalam kontrak itu tercantum nilai investasi sebesar Rp 29,9 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penandatanganan perjanjian tersebut merupakan satu kabar baik bagi dunia transportasi di Indonesia. Apalagi, skema yang digunakan juga dirasa cukup baik untuk menyelesaikan masalah pendanaan yang selama ini ini menghambat pembangunan.

"Puji syukur akhirnya berhasil menandatangani suatu skema yang baik sekali untuk dunia transportasi karena saya melihat satu usaha yang tidak mudah. Ini satu kolaborasi yang tidak mudah dan kita bisa menyelesaikannya dengan baik," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Lebih lanjut, Menhub berharap dengan adanya penandatanganan ini pengerjaan pembangunan LRT Jabodebek bisa segera dilakukan. Sehingga target operasi yang dipatok pemerintah bisa selesai.

"Saya sangat mengapresiasi dan marilah kita bangun dengan cepat baik," jelasnya.

Sebagai informasi, ruang lingkup penyelenggaraan prasarana LRT yang dibangun PT KAI meliputi pembangunan, pengoperasian, perawatan dan pengusahaan prasaran perkeretaapian. Sedangkan khusus mengenai pembangunan prasarana nantinya akan ditugaskan melalui PT Adhi Karya (Persero) Tbk baik dari sisi stasiun maupun fasilitas lainya.

Sedangkan ruang lingkup penyelenggaraan sarana LRT oleh PT KAI (Persero) antara lain pengadaan saran, pengoperasian, perawatan dan pengusahaan sarana perkeretaapian serta menyelenggarakan sistem tiket otomatis.

Untuk nilai investasi untuk penyelenggaraan prasarana dan sarana LRT Jabodebek yang dibebankan oleh PT KAI adalah sebesar Rp 29,9 triliun. Jumlah tersebut akan digunakan untuk pembiayaan aset prasarana, aset sarana, aset perawan prasaran sebesar Rp 25,7 triliun dan pembiayaan aset prasarana dan aset depo sebesar Rp 4,2 triliun.

Untuk penyelenggaraan pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencakup lintas pelayanan Cawang - Dukuh Atas (11,05 Km), Cawang - Cibubur (18,49 Km) dan Cawang – Bekasi Timur (14,89 Km). Progres pekerjaan LRT Jabodebek per 8 Desember 2017 telah mencapai 26,2 persen dengan rincian progres pekerjaan Cawang – Cibubur 46,85 persen, Cawang – Dukuh Atas 12,36 persen dan Cawang – Bekasi Timur 26,95 persen. LRT Jabodebek ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2019.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement