Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dapat Tenaga dari Kenaikan Rating Utang, Rupiah Dibuka Menguat ke Rp13.550/USD

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 21 Desember 2017 |09:42 WIB
Dapat Tenaga dari Kenaikan <i>Rating</i> Utang, Rupiah Dibuka Menguat ke Rp13.550/USD
Ilustrasi Rupiah. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Kenaikan rating utang Indonesia yang disematkan oleh lembaga pemeringkat Fitch Rating, nampaknya memberikan tenaga pada Rupiah. Rupiah pun pagi ini dibuka berhasil menguat.

Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia menguat 29 poin atau 0,21% menjadi Rp13.550 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.538-Rp13.552 per USD.

Sementara Yahoofinance mencatat, Rupiah menguat 28 poin atau 0,21% ke Rp13.545. Dalam catatan Yahoofinance, Rupiah bergerak dalam rentang Rp13.533 per USD hingga Rp13.575 per USD.

Sekadar informasi, Fitch Ratings melakukan upgrade terhadap peringkat utang Indonesia. Rating utang Indonesia pun dinaikkan menjadi 'BBB' dari sebelumnya 'BBB-' dengan outlook stabil.


Baca Juga: Fitch Kembali Naikkan Rating Utang Indonesia Jadi 'BBB'

Fitch memendang, ketahanan Indonesia terhadap guncangan eksternal terus menguat dalam beberapa tahun terakhir, karena kebijakan makroekonomi secara konsisten diarahkan untuk menjaga stabilitas.

Di sisi lain, Dolar AS bertahan mendekati level tertinggi satu mingguan terhadap yen, didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS. Investor pun mash menanti keputusan kebijakan Bank of Japan.

Dolar AS turun 0,1% menjadi 113,28 yen Yen Jepang, setelah naik ke level USD113,47 per yen Jepang, tingkat terkuatnya sejak pertengahan Desember. Kenaikan di luar level tertinggi pekan lalu di 113,75 yen akan mengirim dolar ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan.

Baca Juga: Rating Utang Dinaikkan, Fitch Masih Waspadai Tahun Politik dan Utang

Analis mengatakan dolar AS didukung yield Treasury 10-tahunan yang naik ke level tertinggi sembilan bulan, karena investor khawatir apakah pemotongan pajak akan menyebabkan utang AS yang lebih tinggi, meningkatkan penerbitan obligasi, dan lebih banyak lagi kenaikan suku bunga yang agresif oleh the Fed.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement