BALIGE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencermati perusahaan di bawah pimpinannya yang mengalami kerugian terus menerus. Salah satunya adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang telah rugi selama bertahun-tahun.
Menteri Rini mengatakan akan mencari detail apa yang menyebabkan perusahaan tersebut mengalami kerugian terus menerus. Pasalnya dari sejumlah perusahaan yang megalami kerugian, Garuda Indonesia dan Krakatau Steel (KS) mengambil porsi terbesar.
"BUMN-BUMN yang rugi itu yang paling besar ada dua, Garuda Indonesia dan KS. Nah ini sekarang sedang kita analisa secara detail," ungkap Rini di Balige, Kamis (21/12/2017).
Baca Juga: Garuda Indonesia Cari Pinjaman US$200 Juta untuk Belanja Modal 2018
Menurutnya, banyak masalah yang menyebabkan Garuda Indonesia terus mengalami kerugian. Diantaranya tidak bisa bersaing harga dengan maskapai lain sehingga itu harus diperbaiki.
"Garuda juga permasalahannya perang harga satu sama lain, itu juga yang sedang kita lihat bagaimana memperkuat Garuda," jelasnya.
Baca Juga: Menteri Rini: Kita Selalu Cek Garuda Indonesia
Rini juga mengatakan sudah meminta Garuda Indonesia menyiapkan strategi untuk menghadapi kerugian yang terus menerus terjadi ini.
"Misalnya untuk Garuda, saya minta untuk melihat lagi rute-rute rugi yang mereka terbangkan. Berapa pentingkah itu? Strateginya apakah kita lebih konsen ke domestik dan tidak terlalu besar ke internasional. Kalau internasional kita lebih konsen ke Asia. Ini yang saya minta detailnya," jelas Rini.
Baca Juga: Rugi Triliunan Rupiah, Sri Mulyani Bakal Periksa Garuda Indonesia
Dirinya bahkan memberikan batasan waktu hingga awal tahun bagi Garuda Indonesia untuk menyerahkan laporan strategi yang dijalankan untuk mencegah kerugian Garuda yang semakin besar.
"Enam minggu kami minta dari pihak Garuda untuk menyampaikan studi detail," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)