JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hingga saat ini pemerintah terus melanjutkan realisasi perjanjian dengan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Dia menjelaskan target mengenai divestasi 51% saham Freeport, pembangunan smelter, kepastian investasi dan penerimaan perpajakan negara, serta perpanjangan operasi Freeport terus menjadi konsentrasi pemerintah.
Mantan Direktur Bank Dunia menyatakan hingga saat ini pembahasan sudah terus berlanjut. Katanya, pembahasan terkait empat hal tersebut sudah sampai tahap pembahasan yang mendetail.
Baca Juga: Bisakah Hak Partisipasi Rio Tinto Dikonversi Jadi Saham Freeport?
"Sekarang ini sudah dibahas sangat detail mengenai masalah masing-masing. Mungkin nanti perpanjangan operasi akan dikaitkan dengan izin usaha pertambangan (IUP) khususnya terutama yang mencakup dan memasukan seluruh item-item mengenai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Freeport," jelasnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Lanjutnya, pembangunan smelter oleh Freeport terus dibahas mengenai kepastian jangka waktu serta pengukuran progressnya. "Katakanlah seperti pembangunan smelter, kapan jangka waktunya, bagaimana kita mengukur progressnya," imbuhnya.
Baca Juga: Kementerian ESDM Harapkan Polemik Perundingan Freeport Selesai di 2017