Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekspor Nonmigas 2018 Ditargetkan Capai 7%

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 05 Januari 2018 |09:39 WIB
Ekspor Nonmigas 2018 Ditargetkan Capai 7%
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
A
A
A

Mendag menambahkan, untuk memperluas akses pasar, pemerintah akan memanfaatkan berbagai perjanjian kerja sama perdagangan dengan mendorong penyelesaian perundingan, baik bersifat multilateral maupun bilateral. Menurut Mendag, keterlambatan Indonesia dalam membuka pintu untuk melakukan perjanjian perdagangan dengan negara-negara di dunia menjadi salah satu faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa meloncat signifikan dibandingkan negara, seperti Vietnam, Singapura, dan Malaysia.

“Terjadi stagnansi lebih dari 10 tahun, baru di akhir 2017 kita tanda tangani perjanjian perdagangan dengan Chili. Chili ini pasar baru, tapi bisa menjadi hub untuk kita bisa ekspor ke negara aliansinya, seperti Peru, Meksiko, dan Kolombia,” ujarnya.

Baca Juga: Bawa Emas dan Mutiara Seharga Rp100 Juta ke Luar Negeri, Wajib Pakai Surat Keterangan!

Pemerintah mengklaim telah menghitung secara cermat konsekuensi dari setiap perjanjian perdagangan. “Kita tahun ini diharapkan minimum 13 perjanjian perdagangan yang harus diselesaikan. Beberapa yang sedang on going di antaranya dengan Australia, Iran, dan Uni Eropa,” katanya.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai, perjanjian perdagangan sejauh ini masih cenderung lebih banyak mendorong impor daripada ekspor. Pasalnya, negara-negara lain banyak menerapkan hambatan nontarif yang pada akhirnya menghambat penetrasi ekspor Indonesia.

Menilik prospek ekspor tahun 2018, jika melihat potensi pertumbuhan ekspor komoditas tahun ini memang diprediksi ada perlambatan. Hal tersebut karena ada kenaikan harga komoditas yang hanya marginal pada tahun 2018, berbeda dengan tahun 2017 sebesar 5%. “Di lain pihak, ekspor manufaktur berpotensi lebih tinggi karena China membuka keran impor dengan memangkas tarif bea masuk barang-barang konsumsi,” kata Faisal.

(Inda Susanti/Kunthi Fahmar Sandy)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement