Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menakar Kekuatan IHSG Mengarungi Tahun Politik 2018

Ulfa Arieza , Jurnalis-Senin, 08 Januari 2018 |05:33 WIB
Menakar Kekuatan IHSG Mengarungi Tahun Politik 2018
Ilustrasi IHSG. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido mengatakan Pilkada justru akan mendorong peningkatan daya beli masyrakat. Belanja politik, seperti bendera partai, seragam, dan sebagainya akan meningkatkan perputaran uang yang pada akhirnya akan dicairkan ke pembelian.

Sama halnya dengan ASEAN Games, yang diyakini Kevin justru menjadi sentimen positif untuk meningkatkan daya beli. "Daya beli meningkat, tentunya akan berkolerasi dengan sektor yang lain seperti perbankan maupun cosumer goods," kata dia kepada Okezone.

Tidak hanya peningkatan daya beli, kenaikan harga komoditas juga akan memberikan sentimen positif bagi pasar modal tahun depan. Perbaikan harga komoditas meliputi Crude Palm Oil (CPO), batu bara, serta minyak mulai tampak tahun 2017 setelah sebelumnya sempat terpuruk. Kenaikan harga komoditas ini akan berlanjut di tahun depan.

Kendati demikian, Kevin meyakini masih ada kecenderungan investor untuk menahan investasi mereka atau wait and see, terutama di sektor properti. Keamanan Pilkada 2018 menjadi tolak ukur bagi investor untuk menentukan sikapnya.

"Memang saya akui di tahun 2018, investor wait and see juga, kenapa? karena melihat pilkada tahun 2017 yang kita lewati sedikit chaos, sehingga jadi bahan pertimbangan wait and see melihat tahun 2018," kata Kevin.

Dengan pertimbangan tersebut, Kevin dan tim dari Paramitra Alfa Sekuritas menargetkan IHSG akan berada di level 6.700

Di sisi lain, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang memprediksi tahun depan IHSG akan menuju level 6.600, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi akan berada di posisi 5,3% hingga 5,4% dan tingkat inflasi sebesar 4,4% hingga 4,5%.

Edwin juga telah mempertimbangkan beberapa asumsi yang bisa menjadi sentimen bagi Indonesia. Dari sisi eksternal, reformasi perpajakan Amerika Serikat adalah hal yang perlu diwaspadai. Pemerintah Amerika Serikat menurunkan pajak individu dari 39,6% menjadi 37%. Sedangkan pajak korporasi akan turun dari 35% menjadi 21%.

Rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) juga harus diantisipai. Fed Fund Rate (FFR) diperkirakan oleh Edwin akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini. Kenaikan FFR direspon dengan rencana kenaikan suku bunga bank di Eropa dan Australia.

"Dari domestik, saya juga mempertimbangkan adanya Pilkada serempak di Indonesia. Asumsi saya banyak uang berlimpah di pasar, sehingga menjadi salah satu katalis tahun depan karena banyak uang melimpah dengan adanya pilkada tersebut," kata Edwin.

"Saya melihat tidak ada potensi penarikan dari pasar modal karena mereka sudah siapkan dananya, tinggal mereka belanjakan," imbuh dia.

Sedangkan Tim Binaartha Sekuritas dalam risetnya memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 akan lebih tinggi pada rentang 5,15%-5,20%, dengan konsumsi rumah tangga menjadi kontributor terbesar terhadap PDB. Tingkat inflasii, berdasarkan pada asumsi pemerintah akan berada di tingkat plus minus 4%.

Binaartha Sekuritas memandang tahun 2018 akan menjadi tahun yang menantang bagi pemerintah untuk mengendalikan inflasi. Sedangkan nilai tukar Rupiah diproyeksi berada di posisi Rp13.200, dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kenaikan suku bunga AS, ekonomi China ekonomi, kebijakan Jepang dan peristiwa Brexit. Sementara dari faktor internal yaitu perbaikan kondisi ekonomi bersama dengan pelaksanaan reformasi pajak.

Dengan memasukkan sentimen-sentimen tersebut, maka tahun 2018 dengan asumsi bahwa rata-rata pertumbuhan EPS akan setidaknya 10%, Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 6.966-7.033.

Akan tetapi, di samping skenario optimistis bahwa IHSG dapat mencapai sekitar 6.966-7.033, perkiraan lebih buruk dan moderat untuk IHSG adalah di rentang 5.250-5.325 dan 5.425-5.550.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement