Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Optimisme Pasar Modal Menyambut Tahun 2018

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 08 Januari 2018 |11:41 WIB
Optimisme Pasar Modal Menyambut Tahun 2018
Pasar Modal Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pasar Modal Indonesia menutup perjalanan aktivitas transaksi pada 2017 dengan penuh sukacita. Ini lantaran kinerja pasar modal yang tercermin pada indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil tumbuh cukup impresif sepanjang 2017.

Saat pembukaan perdagangan pada 3 Januari 2017, IHSG tercatat bertengger pada level 5.275,97. Sementara pada penutupan pasar 29 Desember 2017, IHSG tercatat berada di level 6.355,64. Selain kembali mencetak rekor IHSG tertinggi sepanjang per jalanan Pasar Modal Indonesia, angka itu juga menunjukkan bahwa sepanjang 2017 pasar modal, khususnya instrumen saham mampu menghasilkan pertumbuhan sebesar 19,99%. Ini merupakan pertumbuhan pasar modal tertinggi keempat di Asia Pasifik.

Presiden Joko Widodo saat menutup perdagangan pasar modal 2017 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Desember 2017 mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan BEI dalam memacu optimisme pelaku pasar untuk berinvestasi.

Baca Juga: OJK: Pasar Modal Indonesia Tumbuh Tertinggi Ke-4 di Asia Pasifik

Padahal pada awal tahun lalu banyak pihak yang menyuarakan nada pesimisme terkait sejumlah risiko yang akan terjadi.

“Ini angka yang di luar perkiraan kita semuanya. Dulu banyak yang menyampaikan bisa level 6.000 saja kita sudah untung sudah senang. Kalau sekarang 6.355 bagaimana?” tandasnya.

Untuk itu, Presiden meminta semua pemangku kepentingan di Pasar Modal untuk tidak mudah pesimistis menghadapi 2018, termasuk kekhawatiran sejumlah pihak terkait momentum Pilkada serentak pada 2018, sekaligus menjelang Pemilu 2019.

“Apa kita mau wait and see karena itu? Jadi yang berpolitik silakan, yang di bidang ekonomi juga (bekerja). Jadi, silakan gaap bidang masing-masing,” pesan Jokowi.

Apalagi, menurut dia, pilkada serentak bukan hanya terjadi pada 2018, sebelumnya juga digelar tapi tidak mengganggu ekonomi, begitu pula dengan pemilihan umum. Pesan senada diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat meresmikan Pembukaan Perdagangan Pasar Modal 2018 di Gedung BEI, Selasa (2/1). JK memastikan Tahun Politik 2018 tidak ada kerusuhan. Menurut dia, hal itu hanya persepsi dan pikiran-pikiran masa lalu.

“Tidak ada bukti, selama tiga kali tahun politik ada kerusuhan atau benturan. Tidak ada sama sekali karena kampanye sekarang berbeda,” paparnya.

Wapres mengatakan, risiko terkait momentum politik makin minim karena jika dulu sistem kampanye dilakukan dalam bentuk pengumpulan massa, sekarang kampanye lebih banyak dilakukan di udara atau di dunia maya (medsos). Jadi, bukan lagi di jalan. Dia menuturkan, jika persepsi baik publik itu di kembangkan, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

“Itu semua efeknya ke ekonomi karena ekonomi juga banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar itu,” ujarnya.

Meski begitu, JK tetap berharap agar investor tidak terpengaruh terhadap isu tahun politik yang selama ini digencarkan melalui media sosial. Sembari meminta agar perdagangan pasar modal tahun ini lebih di kembangkan lagi. Momen Peresmian Pembukaan Perdagangan Pasar Modal 2018 juga dimanfaatkan Wapres untuk mengimbau pelaku pasar modal dan emiten untuk memperbesar andil mereka dalam berinvestasi di sektor riil agar kontribusi pasar modal makin besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut dia, hampir semua indikator ekonomi nasional mengalami perbaikan. Kenyataannya pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak secepat negara lain.

“Indikator ekonomi seperti inflasi dan hutang terkendali, politik nasional stabil. Bahkan, harga komoditas yang dulu selalu dikambinghitamkan pun seka rang sudah membaik. Sekarang semua kondisi dan faktor-faktor ekonomi positif. Jadi, apa masalahnya?” ujarnya.

Karena itu, JK meminta agar dana yang diperoleh emiten yang masuk dari pasar modal bisa diinvestasikan juga di sektor riil.

“Dengan demikian, ekspansi para emiten tersebut mampu memberikan dorongan bagi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: BEI Optimistis Pasar Modal 2018 Tetap Positif

Seusai menekan layar sentuh tanda dibukanya aktivitas transaksi pasar modal 2018, Wapres memberi kesempatan untuk berdialog dengan pelaku pasar serta pemangku kepentingan pasar modal lain. Pembukaan Perdagangan Pasar Modal tersebut juga turut dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, serta Para Anggota DK OJK, Kepala BKPM Thomas Lembang, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, serta Direksi Self Regulatory Organization termasuk Direktur Utama BEI Tito Sulistio.

Adapun, Ketua Dewan Komi sioner OJK Wimboh Santoso dalam sambutannya menyampaikan stakeholder pasar modal patut berbangga setelah Presiden Joko Widodo meresmikan perdagangan akhir 2017. Dilanjutkan dengan kehadiran Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka perdagangan 2018. Wimboh sekaligus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta memajukan pasar modal sehingga berhasil menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di Asia Pasifik pada 2017.

Ap resiasi OJK juga disampaikan karena pasar modal berhasil berperan sebagai alternatif pendanaan pembiayaan, tahun lalu jumlah penawaran umum mencapai Rp254,5 triliun atau di atas target sejumlah Rp217 triliun.

“Saya yakin peran pasar modal dalam pembiayaan per - usahaan akan terus meningkat pada masa datang untuk mengimbangi pembiayaan dari perbankan,” ujarnya.

(ulf)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement