India akan terus menjadi peringkat pertama di pasar berkembang bagi inves tor pada tahun 2018. Megan Walters, Head of Research JLL Asia Pasifik, menuturkan, perkantoran level pertama dan sektor ritel India diproyeksi akan menghasilkan keuntungan tertinggi pada 2018.
“Kami telah melihat akhir dari gangguan jangka pendek di India akibat reformasi seperti demonetisasi dan penerapan pajak barang dan jasa. Tahun 2018 mungkin merupakan tahun bagi para investor untuk mempertimbangkan langkah strategis masuk ke pasar India, dengan adanya fundamental jangka panjang dan pertumbuhan ekonomi yang positif,” sebutnya.
Sementara itu, investor Asia akan terus melakukan investasi di luar Asia pada tahun 2018 karena memiliki modal besar yang tidak dapat diserap oleh pasar lokal. Secara keseluruhan, investor dari Asia menghabiskan lebih dari USD26 miliar untuk properti di Amerika Serikat dan Eropa dalam tiga kuartal pertama tahun 2017.
Adapun yang kedua yang perlu diperhatikan, sektor alternatif akan menjadi pilihan bagi investor real estate . Investor akan mencari peluang alternatif pada sektor real estate seperti perawatan lanjut usia atau rumah jompo, perumahan siswa, pendidikan, pusat data, dan fasilitas penyimpanan atau gudang pribadi. Hal ini bertujuan untuk variasi dalam portofolio mereka, serta untuk pertumbuhan jangka panjang.
Pihaknya, menurut Walters, mengamati adanya peningkatan ketertarikan dan peluang yang besar untuk pilihan alternatif dari real estate . Permintaan pada sektor-sektor ini telah melebihi dari ketersediaan pasokan yang ada, dan permintaan dari segi demografis di wilayah tersebut telah berkembang dengan cepat.