Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Eceran Tertinggi Buat Pedagang Beralih ke Beras Premium

Feby Novalius , Jurnalis-Senin, 15 Januari 2018 |21:52 WIB
Harga Eceran Tertinggi Buat Pedagang Beralih ke Beras Premium
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Acuan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras perlu ditinjau ulang. Sejak diterbitkan banyak pelaku usaha yang justru beralih ke penjualan beras premium bukan medium.

Ekonomi Indef Bustanul Arifin mengatakan, dunia usaha memang harus menghargai dan mengikuti kebijakan yang sudah ditetapkan pemerintah dalam hal ini HET. Akan tetapi, perlu adanya pengelolaan perdagangan secara serius saat masa transisi.

"Kebijakan ditetapkan September, kemudian Oktober, November mulai ada gejolak. Beras medium jadi agak langka karena banyak perusahaan mengarah kepada produksi beras premium. Jadi secara lambat laun harga merangkak naik dari September sampai hari ini sangat amat besar," ucapnya, di Gedung KPPU, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Selain kebijakan soal HET, Bustanul menyoroti kebijakan pemerintah dalam menyikapi tingginya harga beras dengan memutuskan impor. Bisa dilihat dari penugasan yang sebelumnya diserahkan ke PPI menjadi penugasan ke Perum Bulog.

"Bagaimana reaksi atau dampak psikologis dari keputusan impor yang ditetapkan pemerintah. Kalau itu yang terjadi, nanti mengarah ke manajemen stok atau manajemen pasokan, bagaimana tujuan stabilisasi harga bisa tercapai," tuturnya.

Menurutnya, pengelolaan impor beras harus benar dikelola dengan baik. Pasalnya, hal ini bisa mengancam harga gabah di tingkat petani karena sebentar lagi masuk masa panen raya.

"Kalau dikelola ahli manajemen stok, mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Tapi tetap perlu waspada apa sampai terjadi pergerakan gabah sampai anjlok. Sehingga usul saya, kalau pemerintah serius bantu petani dan stabilkan harga beras, coba secara serius membantu pengeringan dan dikelola secara profesional dan bisnis, sehingga banyak penggilingan padi kecil banyak terima manfaat dan petani tidak dirugikan," tandasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement