JAKARTA - Kejadian robohnya selasar lantai I Tower IIGedung Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, peristiwa yang menyebabkan 73 orang terluka itu terjadi di gedung elite yang terletak di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD).
Kawasan SCBD sendiri dikenal sebagai kawasan bisnis terpadu dan pusat bisnis di Jakarta Selatan. Kawasan ini terdiri dari gedung perkantoran, apartemen, hotel, dan pusat perbelanjaan kelas premium.
Country General Manager rumah123 Ignatius Untung mengungkapkan, biaya sewa kantor di kawasan SCBD mencapai Rp400.000 per meter persergi per bulan.
"Rp400.000 per meter persergi per bulan di luar service charge. Yang paling mahal itu adalah Sentra Senayan itu kalau tidak salah Rp800.000 hingga Rp1 juta per bulan," ujarnya di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Baca Juga: Tahun Politik, Pengembang Gedung Perkantoran Harus "Perang Harga"
Meski demikian, dia tidak meragukan bahwa Kawasan SCBD adalah kawasan perkantoran elite di Jakarta. Sebagai kelas premium yang letaknya di pusat kota Jakarta Selatan, tidak heran jika harga sewa gedungnya menjadi yang termahal. "SCBD itu kebetulan premium building nya. Equity Tower, Energy Building. Itu salah satu yang termahal di Jakarta," ujarnya.
Dia meyakini bahwa pihak yang pembangun maupun pengelola gedung-gedung di kawasan SCBD telah mempertimbangkan masak-masak sisi keamanan konstruksi gedung.
Sehingga peristiwa kemarin di Gedung BEI diyakini dia tidak akan mempengaruhi harga dan tingkat penyewaan gedung di BEI khususnya, dan kawasan SCB secara umum. Apalagi, lanjut dia, temuan awal mengatakan bahwa kegagalan yang terjadi adalah pada struktur sekunder tapi tidak ada implikasinya pada struktur utamanya.
Baca Juga: Harga Sewa Kantor di Jakarta Diprediksi Naik 2% Tahun Ini
"Enggak dan SCBD itu kebetulan premium building-nya. Equity Tower, Energy Building. Itu salah satu yang termahal di Jakarta. Kalau sudah nge-charge harga semahal itu sewanya pasti bangunannya juga serius," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)