"Dengan RDPT itu swasta masuk, jadi kita buktikan sistem pendanaan itu tidak semua pemerintah lagi, tapi juga swasta bisa masuk sesuai instruksi Presiden," ujar Luhut.
Adapun komposisinya dikatakan Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin untuk AP II sekitar 20%-25%, kemudian untuk RDPT Bandara Kertajati antara 13%-18%. Kemudian untuk kedudukan saham sementara Pemda Jawa Barat sebesar 62%.
"RDPT kita masih akan diskusikan, jadi keputusannya tetep di pemegang saham. Kita yang ambil porsi direct equity 20-25% biar pemegang saham yang memutuskan, tapi angkanya udah fix di angka segitu. Dengan direct equity itu kisarannya di Rp800 miliar-Rp960 miliar," ujar Awalludin dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: BIJB Banderol 38% Saham Bandara Kertajati Rp930 Miliar
Sementara itu, Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) Marsangap P Tamba mengatakan, sudah ada sejumlah investor yang berminat dengan RDPT ini. Di mana mantinya pemilik RDPT bakal menjadi pemegang saham dari Bandara Kertajati.