Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laba Bersih BRI 2017 Naik 10,7% Capai Rp29,04 Triliun

Ulfa Arieza , Jurnalis-Rabu, 24 Januari 2018 |16:56 WIB
Laba Bersih BRI 2017 Naik 10,7% Capai Rp29,04 Triliun
Direksi BRI. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil mencatatkan kinerja cemerlang di sepanjang tahun buku 2017. Tercatat, BRI membukukan laba bersih secara konsolidasi senilai Rp29,04 triliun atau tumbuh 10,7% year on year (yoy).

Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, perolehan laba tidak terlepas dari penyaluran kredit BRI yang tumbuh double digit dan berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.

"Tercatat penyaluran kredit BRI secara konsolidasi hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp739,3 Triliun atau tumbuh 11,4% dibandingkan penyaluran kredit pada posisi akhir Desember 2016 yang mencapai Rp663,4 triliun," ujarnya pada Press Conference Laporan Keuangan Bank BRI Triwulan IV-2017, di Sentra BRI, Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Baca Juga: Bos BRI: Laba dan Kredit 2017 Semuanya Tumbuh Double Digit

Haru memaparkan, penyaluran kredit BRI masih didominasi oIeh kredit kepada segmen UMKM yang mencapai 74,6% dari total portofolio kredit BRI. Capaian ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo, di mana perbankan diharapkan menjalankan fungsi intermediasinya dengan memberdayakan para pelaku usaha mikro dan kecil.

Selain itu, BRI juga menargetkan porfotolio kredit UMKM terus meningkat hingga mencapai 80% dari total keseluruhan kredit BRI.

Adapun penyaluran kredit BRI secara konsolidasi sebesar Rp739,3 triliun masih didominasi oIeh penyaluran kredit mikro yakni sebesar Rp239,5 triliun, kredit konsumer Rp114,6 triliun, kredit ritel dan menengah Rp197,8 triliun dan kredit korporasi Rp187,4 triliun.

Baca juga:  Bawa Kabur Rp6 Miliar, Polisi Bentuk 4 Tim Kejar Pegawai BRI

Dia melanjutkan, Bank BRI juga berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari hingga Desember 2017. Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sebesar 41% telah digunakan untuk sektor produktif.

"Apabila dihitung mundur sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah berhasil menyalurkan KUR skema baru senilai Rp155 triliun kepada lebih dari 8,6 juta debitur," kata dia.

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut dapat tercapai selaras dengan kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga tumbuh mencapai double digit. Tercatat, per akhir Desember 2017 DPK BRI secara konsolidasi sebesar Rp841,7 triliun atau tumbuh 11,5% yoy.

Sementara itu, rasio NPL gross konsolidasi pada akhir Desember 2017 sebesar 2,2% atau dibawah rata rata industri perbankan nasional. Sementara Loan to deposit ratio (LDR) konsolidasi BRI pun berada di posisi 87,8%.

Dana murah (CASA), lanjut Haru, masih mendominasl DPK BRI dengan proporsi mencapai 59%. Capaian ini sejalan dengan strategi perseroan di mana memang BRI fokus untuk menghimpun dana dana murah sehingga mampu menekan biaya operasional dan dapat memberikan suku bunga yang kompetitif.

Dari sisi aset perseroan , secara konsolidasi pun ikut terkerek naik dari Rp1.003,6 triliun di akhir 2016 menjadi Rp1.126,2 triliun di akhir 2017 atau tumbuh sebesar 12,2%.

Haru melanjutkan, faktor lain yang mendorong kinerja Bank BRI yakni perolehan fee based income (FBI) yang tumbuh 13,2% yoy, dari Rp9,2 triiiun di akhir 2016 menjadi Rp10,4 triliun di akhir 2017.

"Bank BRI terus meningkatkan porsi sumber sumber pendapatan baru diluar pendapatan bunga, karena trennya suku bunga ke depan akan semakin menurun. Salah satu strateginya yakni dengan memperkuat transaction banking serta pemanfaatan digital banking," tandas Haru.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement