Banyak Belajar Salah satu pejabat di Lampung, Fahrizal Darminto, mengomentari pula bahwa pada waktu Siti Nurbaya menjabat sebagai Kabid Fisik dan Prasarana dan akhirnya Wakil Kepala Bappeda Provinsi Lampung, dia bertugas sebagai Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Lahan.
"Saya banyak belajar dan ikut membantu Beliau dalam upaya menggagas percepatan pembangunan di Provinsi Lampung, antara lain, pemekaran kabupaten, jalan tol, Jembatan Selat Sunda, Bandarlampung Metropolitan Urban Development Program, Waterfront City, penyusunan RTRW provinsi melalui paduserasi tata ruang dan kawasan hutan dan lain-lainnya," kata Fahrizal yang pernah menjabat Kepala Bappeda Lampung itu pula.
Dia pun menyatakan, "Tahun 2011 pada saat saya Kepala Bappeda Provinsi Lampung, saya memohon bantuan Ibu Siti Nurbaya (sebagai Sekjen DPD RI) agar Institut Teknologi Sumatera atau Itera dapat dibangun di Provinsi Lampung".
Akhirnya Sii Nurbaya membicarakan hal tersebut dengan Ketua DPD RI. Atas masukan Beliau, "Pak Irman Gusman meyakinkan Mendiknas agar dalam menentukan lokasi Itera harus dengan pertimbangan keseimbangan pembangunan agar Provinsi Lampung lebih cepat berkembang (pada saat itu alternatifnya adalah Pagaralam, Sumsel atau Lampung)." "Jadi, kehadiran ITERA di Lampung juga tidak terlepas dari dukungan dan upaya Ibu Siti Nurbaya. Thanks to my guru...," kata Fahrizal lagi.
Mantan Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Lampung Cece Sutapa, kemudian menanggapi pula. "Ya Bravo Bu Baya..!, jadi ingat kenangan lama..!, Tahun 2005 saya (sebagai Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Lampung) juga pernah mendesak BPJT untuk melelangkan jalan tol ruas Bakauheuni-Terbanggi Besar, setelah diumumkan, ternyata yang minat cuma perusahaannya pak Empang (nama PT-nya saya lupa). Sekarang impian masyarakat Lampung mempunyai jalan tol terwujud sudah...!, mudah-mudahan impian lainnya yang dirintis sejak bu Baya di Lampung juga bisa segera terwujud..!!!." Kelihatan Wujudnya JTTS yang dimulai dari Lampung kendati baru beberapa ruas selesai dikerjakan (belasan kilometer, dari 2.818 km keseluruhannya) telah kelihatan wujudnya.
Keberadaan JTTS dari Bakauheni hingga Pematang Panggang (selanjutnya menyambung ke daerah lainnya hingga Aceh) dinilai akan memiliki dampak untuk menurunkan biaya logistik terhadap komoditas dan barang yang hendak dikirimkan ke pasaran.
Jalan bebas hambatan ini akan mempercepat pengiriman barang, kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pula.