Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,07% di 2017, dari Investasi hingga Konsumsi Pemerintah

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Senin, 05 Februari 2018 |13:31 WIB
Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,07% di 2017, dari Investasi hingga Konsumsi Pemerintah
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,07%. Angka ini masih di bawah proyeksi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017.

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga.

Dari data BPS, secara kumulatif (kuartal I-IV) konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95% dengan komposisi sebanyak 56,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor naik 9,09%, impor sebesar 8,06%, konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) naik 6,91% dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMBT) naik 6,15% serta terendah yakni konsumsi pemerintah yang hanya tumbuh 2,14%.

"Sumber pertumbuhan ekonomi 2017 5,07% lebih baik dibanding 2016 dan 2015. Konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi 2,69% diikuti Investasi," ungkapnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/2/2018).

 Baca juga: Ekonomi RI 2017 Tumbuh 5,07%, Tertinggi sejak 2014

Sementara itu, investasi di kuartal IV tumbuh 7,27%, lebih tinggi dibanding kuartal III 2017. Ini menunjukkan bahwa infrastruktur bergerak dan seluruh komponen PMTB menggemberikan.

Pertumbuhan terjadi untuk barang modal jenis mesin dan perlengkapan, peralatan lainnya, bangunan. Namun kendaraan menurun.

"Peranan investasi meningkat signifikan dibanding 2016. Tahun 2016 sumbangan investasi hanya 1,45%. Kita berharap pembangunan dan investasi akan menyerap tenaga kerja dan berikan pendapatan untuk masyarakat Indonesia. Meskipun untuk infrastruktur ada lag beberapa jeda," jelasnya.

 Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017 Capai 5,07%

Selain itu, konsumsi pemerintah tumbuh 3,81%, dibanding pada kuartal IV 2016 yang kontraksi minus 4,03%. "Ini didorong oleh kenaikan belanja pegawai terutama belanja gaji dan tunjangan profesi guru. Sementara belanja barang juga mengalami kenaikan terutama untuk pemeliharan dan barang non-operasional," tukas dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement