Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tantangan Baru Gubernur Baru The Fed Jerome Powell, dari Wall Street hingga Suku Bunga

Antara , Jurnalis-Selasa, 06 Februari 2018 |10:35 WIB
Tantangan Baru Gubernur Baru The Fed Jerome Powell, dari Wall Street hingga Suku Bunga
Ilustrasi (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Jerome Powell Resmi menjadi Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve. Dirinya menggantikan Janet Yellen dan menjadi Gubernur ke 16.

Namun, banyak tantangan baru yang harus dihadapi oleh Powell. Kepala Fed baru menghadapi tantangan langsung dari pasar yang goyah, karena saham-saham AS dibuka turun tajam pada Senin, 5 Februari 2018 usai aksi jual yang masif pada Jumat, 2 Februari 2018.

 Baca juga: Jerome Powel: Kami Tetap Waspadai Ekonomi AS dan Siap Tanggapi Risiko

Seperti diketahui, Wall Street pada perdagangan Senin, 5 Februari 2018 ditutup anjlok. S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup terjun hingga 4%.

Salah satu kekhawatiran dari pasar adalah bahwa the Fed, di bawah Powell, akan mempercepat kenaikan suku bunga, merongrong momentum "bullish" pasar. Para ekonom secara luas memperkirakan the Fed akan menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini, dengan kedatangan pertama pada Maret.

 Baca juga: Jerome Powell Resmi Gantikan Janet Yellen

Dalam sidang konfirmasi di Komite Perbankan Senat pada November, Powell mengindikasikan bahwa dia akan melanjutkan strategi normalisasi kebijakan moneter bertahap, yang disusun oleh pendahulunya, Yellen.

Tantangan Powell yang lain adalah dari peraturan terakhir Yellen. The Fed mengatakan kepada Wells Fargo pada Kamis, 1 Februari 2018, bank tersebut akan dibatasi untuk tumbuh lebih besar dari total ukuran asetnya sampai akhir 2017, karena penyalahgunaan konsumen.

 Baca juga: Janet Yellen Bakal Jadi Peneliti Usai Tinggalkan Jabatan Gubernur The Fed

"Kami tidak dapat mentolerir kesalahan yang meluas dan terus-menerus di bank manapun," kata Yellen, yang menolak retorika deregulasi Presiden Trump.

"Saya juga senang melaporkan bahwa sistem keuangan kita sekarang jauh lebih kuat dan lebih tahan daripada sebelum krisis keuangan yang dimulai sekitar satu dekade lalu. Kami ingin tetap seperti itu," Powell mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (5/2)/

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement