JAKARTA - Konsumen memperkirakan penurunan tekanan kenaikan harga pada April 2018. Hal ini terindikasi dari indeks ekspektasi harga (IEH) sebesar 171,1 lebih rendah 2,1 poin dari bulan sebelumnya.
Menurunnya tekanan kenaikan harga di pengaruhi oleh meredanya ke khawatiran konsumen terhadap kenaikan harga BBM dan tarif listrik serta perkiraan meningkatnya ketersediaan bahan pangan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman mengatakan, penurunan indeks ekspektasi harga pada April 2018 mendatang terjadi di 11 kota dengan penurunan tertinggi di Kota Ambon dan Semarang.
Baca Juga: Segera Lengser dari Gubernur, Agus Marto Yakin Kinerja BI Bakal Terus Terjaga
"Ada pun tekanan kenaikan harga pada Juli 2018 di perkirakan meningkat terindikasi dari indeks ekspektasi harga sebesar 180 atau naik 1,6 poin," ujar Agusman di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, kenaikan harga tersebut diprediksi akibat belum pulihnya distribusi barang set elah Lebaran. Sedangkan secara regional, tekanan kenaikan harga meningkat di 13 kota tertinggi di Kota Pontianak dan Pangkal Pinang. Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada Desember 2018 juga diprediksi meningkat.
Baca Juga: Pandangan Gubernur BI untuk 3 Nama Calon Pengganti Perry Warjiyo
Adapun tekanan kenaikan harga pada Desember 2018 diperkirakan terjadi di 11 kota dengan kenaikan tertinggi di Pangkal Pinang dan Pontianak. Agusman mengatakan, survei Konsumen BI juga mengindikasikan keyakinan konsumen masih tetap berada pada level optimistis.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2018 sebesar 126,1. Menurut dia, angka tersebut tidak berbeda signifikan dari IKK pada bulan sebelumnya, yakni 126,4.
Baca Juga: Mengenal Mantan Gubernur BI Rachmat Saleh, sang Legenda Hidup
"Tetap terjaganya optimisme konsumen tersebut di topang terutama oleh kenaikan penghasilan saat ini dan kenaikan ekspektasi penghasilan pada Juli 2018 mendatang," katanya.
Di sisi lain, persepsi konsumen terhadap ketepatan waktu pembelian barang tahan lama dan perkiraan ketersediaan lapangan kerja pada Juli 2018 mendatang juga mengalami penurunan.
(Rani Hardjanti)