Hubungan harga minyak dengan dolar AS memang tidak pernah akur, di mana jika dolar AS menguat membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi investor yang melakukan transaksi dengan mata uang di luar dolar AS.
Salah satu faktor yang memberi dukungan terhadap harga minyak adalah struktur kurva ke depan. Kontrak berjangka cepat diperdagangkan jauh di atas pengiriman untuk selanjutnya di masa depan.
Harga minyak juga didukung oleh selisih 1,8 juta barel per hari (bpd) yang dipasok oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun Lagi
Namun, kenaikan pasokan AS telah menekan minyak. Administrasi Informasi Energi AS mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka memperkirakan produksi minyak mentah dalam negeri pada 2018 meningkat sebesar 1,26 juta barel per hari (bpd) menjadi rata-rata 10,59 juta barel per hari. Bulan lalu, perusahaan memperkirakan kenaikan 970.000 bpd dari tahun ke tahun menjadi 10,27 juta barel per hari.
(Dani Jumadil Akhir)