Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penjualan Properti Masih Lesu Imbas Pelemahan Daya Beli

Agregasi Sindonews.com , Jurnalis-Jum'at, 09 Februari 2018 |19:14 WIB
Penjualan Properti Masih Lesu Imbas Pelemahan Daya Beli
Ilustrasi: (Foto: Shutterstock)
A
A
A

SURABAYA - Kinerja penjualan properti, termasuk apartemen tahun ini diprediksi masih mengalami perlambatan akibat daya beli masyarakat yang rendah. Daya beli yang rendah itu bukan disebabkan tidak ada uang, tapi masyarakat lebih cenderung menyimpan dananya.

Wakil Ketua Bidang Pembangunan dan Pengelolaan Apartemen, Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) Jawa Timur (Jatim) Triandy Gunawan mengatakan, masyarakat cenderung menunggu situasi yang tepat bagi mereka untuk bisa membelanjakan uangnya. Terutama untuk belanja properti. “Sejauh ini belum ada sesuatu yang bisa meyakinkan masyarakat untuk belanja properti,” katanya di Surabaya, Jumat (9/2/2018).

Baca Juga: Industri Properti Jakarta Mulai Bangkit, Ini Buktinya

CEO Gunawangsa Group ini menambahkan, pelemahan daya beli masyarakat untuk berinvetasi, utamanya di sektor properti ini dampak dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Salah satunya pengenaan pajak. Lesunya daya beli membuat sejumlah pengembang di Jatim sejak tahun lalu tiarap. “Ada yang proyeknya tidak jalan meski sudah melakukan promo penjualan, ada juga yang tidak punya proyek baru atau hanya meneruskan proyek sebelumnya,” terangnya.

Baca Juga: Kesulitan Mesir Bangun Rumah di Gurun Pasir

Sementara Gunawangsa Group, kata dia, tahun ini tidak membangun proyek baru, melainkan hanya meneruskan dua proyek superblok sebelumnya yakni Gunawangsa Tidar dan Gunawangsa Gresik. Gunawanga juga akan lebih banyak fokus membangun fasilitas tambahan dari kedua proyek tersebut, terutama untuk memenuhi sektor pasar ritel. "Kita tidak bisa berhenti untuk membangun karena kita punya anak buah yang harus dihidupi,” tandas Triandy.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI), Jatim Rudi Sutanto menyatakan, secara umum pasar properti secara umum tumbuh. Namun harga jualnya, terutama untuk yang landed house (rumah) akan tertahan. Hal ini karena investor masih menahan pembelian. Kalau pun ada, tidak sebesar beberapa tahun lalu. "Permintaan dan produk properti tahun ini masih akan tumbuh. Tapi harga masih stagnan, bahkan sama dua tahun yang lalu, bisa jadi sama," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement