Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menteri Susi: Ekspor Gurita Indonesia Nomor Satu di Dunia

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 12 Februari 2018 |16:22 WIB
Menteri Susi: Ekspor Gurita Indonesia Nomor Satu di Dunia
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyebut potensi laut Indonesia sangatlah besar. Apalagi, Indonesia menjadi salah satu negara dengan luas laut terbesar di dunia.

Besarnya luas laut yang ada di Indonesia juga berdampak kepada banyak dan beragamnya jumlah ikan di Indonesia yang diminati oleh negara-negara di dunia. Salah satu yang produk laut yang saat ini diminati oleh banyak negara adalah gurita.

 Baca juga: Menteri Susi Pamerkan Ekspor Perikanan Naik 2,67% di Depan Komisi IV

"Perikanan banyak yang lainnya, sekarang kita menduduki ekspor nomor satu untuk gurita," ujarnya di Auditorium Kementerian KKP, Jakarta, Senin (12/2/2018).

Namun sayangnya lanjut Susi, potensi dan jumlah permintaan ekspor gurita yang begitu tinggi belum mampu di imbangi dengan pemanfaatan produknya secara maksimal. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian agar produk gurita bisa dimanfaatkan secara maksimal.

 Baca juga: Industri Perikanan RI Belum Maksimal tapi Jangan Takut dengan Malaysia

"Hanya sayang banyak gurita tidak diproses dengan baik. Dikirimnya raw blok-blokan itu sayang," ucapnya.

Oleh karenanya, dirinya meminta seluruh pihak untuk mendorong pemanfaatan gurita. Selain itu proses pengiriman dan juga pengolahan juga harus lebih dimanfaatkan agar nilai tambah yang dihasilkan bisa lebih tinggi lagi.

"Di Natuna ada 40 ton gurita, KKP tolong di sini kalau perlu freezer atau yang lain yang bisa membuat octopus menjadi lebih value dan dibandingkan dengan ekspor blok blokan untuk menambah nilai pembelian dari nelayan," ujarnya.

 Baca juga: Kemenperin Sebut Larangan Cantrang Buat Pabrik Pengolahan Ikan Lesu

Untuk Susi, Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Persero) meminta kepada keduanya untuk menyerap hasil tangkapan dari nelayan. Disisi lain lanjut Susi, dirinya juga meminta kepada PT Pelni (Persero) untuk menyediakan kapal untuk mendorong dan membantu pasokan perikanan dari wilayah timur ke barat Indonesia. Disamping juga, Pelni harus bisa menyediakan alat pendingin untuk menyimpan ikan hasil tangkapannya agar tetap terlihat segar.

Disisi lain, dirinya juga meminta kepada pihak perbankan untuk menyediakan pinjaman kepada nelayan atau pengusaha yang bersedia menyediakan angkutan barang ikan hasil tangkapan dari timur menuju barat. Karena banyak pengusaha yang mengaku kesulitan untuk mendapatkan dana dari perbankan dalam menyediakan kapal pengangkut ikan hasil tangkapan nelayan.

"Pemerintah punya pelabuhan besar. Pelni bisa sandar di Tual Timika. Kalau semua bisa duduk bersama Pelni bisa masuk kapan saja, berapa hari, semua masalah bisa selesai. Untuk hasil ika tangkapan kalau yang segar-segar seperti itu harus dibeli . Kalo dibeku kakap merah yang cantik cantik itu nilainya turun. Yellow tuna yang 3-4 kilo juga ya dibeku karena tidak ada kapal di sana," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement