Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Komunikasi Industri Sawit Zaman Now and Next

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 14 Februari 2018 |11:12 WIB
Komunikasi Industri Sawit Zaman <i>Now and Next</i>
Foto: Koran SINDO
A
A
A

DALAM setiap kesempatan bertemu dengan teman-teman media, baik cetak maupun elektronik, satu topik paling hangat dibahas adalah tantangan bisnis di era digital.

Bahasa kerennya, menghadapi era disruptif zaman now. Terutama media cetak, tidak saja penjualan koran yang terus turun, pendapatan iklan juga pelan tapi pasti tumbuh negatif. “Kalau masih ada penjualan koran, itu mungkin karena masih ada generasi old yang belum sepenuhnya tune in dengan transformasi komunikasi di gital saat ini,” ujar seorang teman wartawan.

Baca Juga: Italia Dukung Sawit Indonesia di Uni Eropa

Saya tidak sepenuhnya percaya dengan itu. Karena bagi saya pribadi, membaca sebuah informasi bukan sekadar tentang kecepatan, tetapi juga kedalaman, akurasi, dan kredibilitas, baik media maupun penulisnya. Jadi, saya yakin, media konvensional akan tetap bertahan karena dalam tiga aspek yang saya sebutkan tadi, jauh lebih baik dibandingkan dengan media berplatform digital apalagi dibandingkan dengan media sosial.

Namun, apakah generasi zaman now peduli dengan akurasi sebuah informasi? Bahkan generasi old yang hidup di zaman now pun seperti ikut menikmati inflasi informasi yang serba cepat dan instan. Soal benar atau salah, itu urusan belakang.

Komunikasi Industri Sawit

Berbeda dengan sektor lain yang lebih urban, sektor kelapa sawit yang agraris dan rural masih baru memulai membangun cetak biru komunikasi industri. Meskipun secara bisnis pasar produk minyak sawit besar dan captive, tetapi tantangan keberlanjutan menuntut industri sawit membuka diri. Bukan hal mudah, tentu saja karena puluhan tahun industri ini menjadi besar tanpa perlu membangun komunikasi dan beriklan.

Baca Juga: PTPN V Tolak Eksekusi Lahan Kelapa Sawit

Permintaan pasar yang tinggi sempat membuat pelaku usaha terlena untuk hanya berfokus pada urusan pasar dan operasional. Urusan lain seperti komunikasi adalah opsional. Tetapi itu adalah wajah sektor perkebunan kelapa sawit zaman old, itu masa sekitar lebih dari 10 tahun ke belakang.

Pada zaman now, pakar ekonomi menyebutnya sebagai era disruptif, tantangan industri sudah berubah. Para pesaing minyak sawit, yaitu negara produsen minyak nabati nonsawit, tidak tinggal diam melihat pertumbuhan minyak yang sangat pesat. Apalagi dalam pasar minyak nabati dunia, sawit memegang pangsa pasar terbesar, yaitu sekitar 31%.

Sejak menjadi nomor satu di dunia itulah berbagai kampanye negatif dan hoax terus bertebaran, yang muara akhirnya adalah ingin menyudahi kejayaan sawit dalam pasar minyak nabati dunia. Isu kesehatan, emisi gas rumah kaca, isu-isu keberlanjutan, ketenagakerjaan, isu lahan, konflik sosial, hingga isu hak asasi manusia adalah sedikit dari ribuan isu negatif lain yang dialamatkan ke sektor perkebunan kelapa sawit.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement