Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ambil Saham Go-Jek, Astra Klaim Investasinya Paling Besar

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 15 Februari 2018 |10:37 WIB
   Ambil Saham Go-Jek, Astra Klaim Investasinya Paling Besar
Jajaran Astra dan Go-Jek. (Foto: Situs Astra)
A
A
A

Go-Jek pun yang menyediakan berbagai jenis jasa seperti transportasi, pengantaran makanan, kurir barang, jasa kebersihan, hingga keperluan pembayaran. Go-Jek memfasilitasi lebih dari 100 juta transaksi setiap bulannya.

Sebelum Astra, Induk usaha Google, Alphabet Inc (GOOGL.O) setelah investor asal Singapura Temasek juga mengucurkan investasi pada layanan statup transportasi Indonesia Go-Jek.

Selain itu, Samsung Venture Investment Corp juga dikabarkan berminat menyuntikan dana ke Go-Jek. Grab dan Uber didukung oleh SoftBank Group Jepang (9984.T), sementara Go-Jek telah mendapatkan investasi dari raksasa teknologi Tencent Holdings Ltd (0700.HK) dan JD.com Inc (JD.O) dari China.

Google menginvestasikan sekira USD100 juta atau Rp1,35 triliun jika mengacu kurs Rp13.500 per USD. Saat ini, investor Go-Jek adalah perusahaan ekuitas swasta global seperti KKR & Co LP (KKR.N) dan Warburg Pincus LLC. Kesempatan untuk melakukan pendanaan dibuka tahun lalu dan diperkirakan akan ditutup dalam beberapa minggu.

Mengutip Reuters, nilai investasi ke Go-Jek diperkirkan mencapai USD4 miliar, lebih sedikit dibandingkan dengan investasi untuk Grab sebesar USD6 miliar. Investasi Go-Jek ini akan menjadi pertaruhan Google di Asia.

Pada September silam, perusahaan tersebut setuju untuk mengakuisisi 2.000 insinyur dari pembuat smartphone Taiwan HTC Corp (2498.TW) seharga USD1,1 miliar. Mereka juga akan meluncurkan aplikasi pembayaran terlokalisasi untuk India karena mencoba mendapatkan pijakan di ruang pembayaran digital yang berkembang pesat di negara ini.

Tahun ini, Google juga bergabung dalam sebuah investasi di platform mobile mobile stream-time buatan China Chushou, yang mengikuti saham minoritas di Mobvoi intelijen buatan buatan Beijing yang berbasis di 2015.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement