Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Jawara Manufaktur di ASEAN, Ini 6 Faktanya

Keduari Rahmatana Kholiqa , Jurnalis-Sabtu, 17 Februari 2018 |17:43 WIB
Indonesia Jawara Manufaktur di ASEAN, Ini 6 Faktanya
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

5. Manufaktur di Indonesia Didominasi Domestik

Menurut Airlangga, kekuatan ekonomi Indonesia 80% berbasis pasar dalam negeri dan sisanya ekspor. Hal ini tidak sama dengan Singapura atau Vietnam yang hampir keseluruhannya berorientasi ekspor.

“Perbedaannya, kita punya domestic market yang besar. Ini aset penting kita, selain orientasi ekspor juga perlu menjaga potensi domestik,” tutur Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Terlebih lagi, peluang ekspor industri manufaktur nasional masih terbuka lebar khususnya ke pasar ASEAN. Sebanyak 50 pabrik Indonesia telah beroperasi di Vietnam dan Thailand. Potensi ekspor nasional bisa lebih ditingkatkan terutama melalui pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Airlangga pun mencontohkan, industri kemasan, makanan hingga semen yang keberadaannya harus dekat dengan konsumen, tidak efisien lagi untuk ekspor menggunakan transportasi karena tidak sebanding biayanya.

6. Manufaktur Indonesia Terbesar se-ASEAN

Dilihat dari sisi pertumbuhan manufacturing value added (MVA), Indonesia menempati posisi tertinggi di antara negara-negara di ASEAN. MVA Indonesia mampu mencapai 4,84%, sedangkan di ASEAN berkisar 4,5%. Di tingkat global, Indonesia saat ini berada di peringkat ke sembilan dunia.

”Ekonomi Indonesia berbeda dengan negara ASEAN yang lain disebabkan sekarang Indonesia sudah masuk dalam one trillion dollar club,” jelas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement