Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sempat Lupakan Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Waskita Karya Buat Jabatan Khusus

Giri Hartomo , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2018 |21:14 WIB
Sempat Lupakan Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Waskita Karya Buat Jabatan Khusus
Konferensi Pers (Foto: Giri Hartomo/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya yang mengalami kecelakaan konstruksi. Terhitung ada 6 proyek yang mengalami kecelakaan konstruksi yang dibangun oleh PT Waskita Karya dalam 7 bulan terakhir.

Proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) menjadi kasus kecelakaan konstruksi yang paling baru terjadi. Bahkan pada kecelakaan proyek tersebut turut menimbulkan korban luka sebanyak 7 orang.

 Baca juga: Banyak Kecelakaan Konstruksi, Waskita Karya Kewalahan Garap Proyek Pemerintah?

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk Muhammad Choliq mengaku lalai dalam membangun proyek infrastruktur jalan tol. Sehingga membuat banyak proyek yang dikerjakan mengalami kecelakaan.

Menurut Choliq, pihaknya hanya mengejar intensitas proyek sebanyak-banyaknya dengan budget seminim mungkin. Namun hal tersebut justru melupakan aspek keselamatan dari pengerjaan proyek tersebut.

 Baca juga: 38 Proyek Infrastruktur Layang Boleh Dilanjutkan, Cek Daftarnya

"Karena saya orang finance tadinya saya fikir jadi BUMN sukses itu ada dua saja caranya, cari banyak proyek dan sediakan duit secukupnya. Sehingga, hal-hal teknik terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terlupakan," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Oleh karena itu, lanjut Choliq, berencana untuk membuat jabatan khusus K3 langsung di bawah pengawasan Direktur Utama. Nantinya, jabatan ini akan membawahi Direktur Operasional hingga pelaksana proyek.

"Nanti kita akan buat Direktur K3 itu dalam struktur organisasi di bawah Dirut. Sehingga semua direktur operasi harus tunduk," jelasnya.

Selain itu lanjut Choliq, pihaknya juga berencana menambah jumlah SDM untuk menyeimbangkan antara pekerjaan proyek dengan tenaga yang tersedia. Tercatat, dalam kurun waktu tiga tahun saja, nilai proyek yang dikerjakan olehnya naik 100%.

Secara nilai proyek pun, pengerjaan yang dilakukan Waskita meningkat tajam. Semula nilai proyek hanya sebesar Rp10 triliun bias menjadi Rp45 triliun di tahun 2017.

Angka tersebut justru berbanding terbalik dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Dalam tiga tahun terakhir jumlah peningkatan tenaga kerja hanya sekitar 20-30% saja setiap tahunya.

"Selain itu jumlah SDM-nya juga harus ditambah. Ini salah satu kesalahan Waskita baru sadar setelah hal itu terjadi. Waskita sedang mengevaluasi sebetulnya berapa kapasitas produksi Waskita," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement