Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekspor 1.053 Ton, Kebutuhan Sarang Burung Walet Dalam Negeri hanya 50 Ton

Giri Hartomo , Jurnalis-Jum'at, 02 Maret 2018 |14:42 WIB
Ekspor 1.053 Ton, Kebutuhan Sarang Burung Walet Dalam Negeri hanya 50 Ton
Ilustrasi (Foto: Ant)
A
A
A

Belum lagi, baru-baru ini juga dilakukann penelitian kandungan alami sialic acid (asam sialat) disarang burung walet. Kandungan tersebut sangat baik jika diberikan saat janin berumur 2 bulan sampai bayi berumur 2 tahun dimana pada periode tersebut pembentukan sel-sel otak terjadi.

"Dari segi harga, kekuatan daya beli masyarakat indonesia juga lebih lemah.Indonesia bisa aja kita dorong terus tapi dari luar kan semarak jadi kita kejar devisa," jelasnya.

Menurut Boedi, kebanyakan sarang burung di Indonesia di jual dalam bentuk produk mentah. Biasanya banyak digunakan untuk masak bagi keturunan Tionghoa. "Kalau di sini (Indonesia) biasanya Buat masak. Biasanya orang keturunan China yang ngerti caranya itu," ucapnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement