Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penetapan Harga Acuan DMO Jangan Sampai Pengaruhi Iklim Investasi

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 06 Maret 2018 |18:12 WIB
Penetapan Harga Acuan DMO Jangan Sampai Pengaruhi Iklim Investasi
Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap agar kebijakan pemerintah soal harga batu bara acuan untuk pasar domestik (domestic market obligation/DMO) jangan sampai mempengaruhi iklim invetasi. Apalagi, Indonesia telah menempati peringkat kedua sebagai Negara terbaik untuk investasi.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, asosiasi batu bara telah menyampaikan keingginan besaran harga batu bara acuan sebesar USD80 per ton. Di sisi lain, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengusulkan harga USD60 per ton.

Baca Juga: PLN Bisa Rugi Rp21 Triliun Jika Harga DMO Tidak Ditetapkan

Pengusaha menilai, jika pemerintah memutuskan harga batu bara acuan sebesar USD75 per ton, angka itu  masih bisa diterima oleh pengusaha.

"Kan ada DMO di mana 25% (baru bara) harus dijual di lokal. Buat kita ini kan untuk PLN, supaya jebol (keuangan) enggak besar," ujarnya, di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Hanya saja, Rosan mengingatkan, bahwa pemerintah harus mempertimbangkan kepentingan perusahaan batu bara, terutama perusahaan batu bara milik Negara, yakni PT Bukit Asam (Persero) Tbk yang memberikan supply batu bara domestik mencapai 70%.

Baca Juga: Aturan Harga Acuan Batu Bara Terbit Minggu Ini


"Jangan sampai kebijakan ini mempengaruhi publik, itu bisa sebabkan valuasi saham bisa turun, karena itu Tbk. Jadi dalam hal ini pemerintah harus berhati-hati dalam tentukan kebijakan ini," ujarnya.

"Begitu masuk ke ranah publik pemiliknya bukan hanya lokal, ada asing juga. Jangan sampai mempengaruhi iklim investasi di Indonesia yang sudah baik. Apalagi kita sudah nomor dua terbaik setelah Filipina," sambung Rosan.

(ulf)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement