JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2018 tercatat sebesar USD128,06 miliar. Posisi ini turun USD3,92 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2018 yang sebesar USD131,98 miliar.
Baca Juga: Cadangan Devisa Januari 2018 Naik USD1,78 Miliar Jadi USD131,98 Miliar
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 8,1 bulan impor atau 7,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (7/3/2018).
Baca Juga: Neraca Pembayaran Indonesia Surplus, Cadangan Devisa Tertinggi Sepanjang Sejarah
Penurunan cadangan devisa pada Februari 2018 tersebut terutama dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah. Di samping itu, penurunan cadangan devisa juga dipengaruhi menurunnya penempatan valas perbankan di Bank Indonesia sejalan dengan kebutuhan pembayaran kewajiban valas penduduk.
Baca Juga: Perolehan Cadangan Devisa Sepanjang 2017, Januari Paling Sedikit
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai untuk mendukung ketahanan eksternal seiring dengan kuatnya prospek perekonomian domestik dan kinerja ekspor yang positif. Selain itu, akan terdapat tambahan devisa dari hasil penerbitan sukuk global pemerintah sebesar USD3 miliar pada bulan Maret 2018. Bank Indonesia akan menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)