MEDAN – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah melakukan persiapan stok daging untuk menghadapi lonjakan kebutuhan yang selalu terjadi saat musim Ramadhan dan Lebaran tiba.
Di musim Ramadhan dan Lebaran tahun 2018 ini, Bulog akan menyiapkan stok hingga 200 ton daging beku yang diimpor dari India. Daging beku itu dijual dengan harga maksimal Rp80.000 perkilogram.
“Daging harga Rp80.000 itu sudah yang paling bagus. Ada juga yang Rp60.000. Ini masih lebih mahal ketimbang harga daging di Singapura yang hanya Rp60.000 perkilogram,” kata Kepala Bulog Divisi Regional Sumatera Utara, Benhur Ngkaimi, Sabtu (10/3/2018).
Baca Juga: Lakukan Kerjasama, Bulog Bakal Pasok 4 Bahan Pokok ke ritel Modern di Daerah
Benhur menyebutkan, mereka menyiapkan daging impor ini agar masyarakat tetap dapat mengkonsumsi daging pada musim Ramadhan dan Lebaran. Karena biasanya di musim tersebut harga daging sapi lokal bisa mencapai Rp130.000 perkilogram.
“Saat ini yang sudah ada di cold storage kita sebanyak 50 ton,” jelas dia.
Menurut Benhur, sejak pemerintah mengizinkan impor daging beku untuk daerah di luar jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Bulog Sumut juga proaktif mengimpor daging tersebut. Keberadaan daging impor ini juga telah berhasil menekan pertumbuhan harga yang sebelumnya terjadi begitu liar.
Baca Juga: Pengelola Pasar Minta Bulog Perhatikan Bahan Pangan Ikan
“Kalau dulu sewaktu ramadhan atau lebaran harga daging sapi lokal bisa mencapai Rp120.000-Rp160.000 per kilogram. Sekarang karena ada daging impor yang murah, paling-paling harga daging jadi Rp100.000. Kalau mereka mematok harga terlalu tinggi, masyarakat juga kan enggak mau beli,” tukasnya.
(Rani Hardjanti)