JAKARTA - Pemerintah akan memeperlihatkan kepada dunia mengenai keberagaman di Indonesia. Hal tersebut akan diperlihatkan melalui karya seni mural pada pertemuan musim semi (Spring Meeting) Internasional Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada April 2018.
Dalam acara tersebut, Indonesia akan mempromosikan dan memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia dari sisi kesenian, tarian, musik tradisional, wisata dan aneka kuliner khas Indonesia. Sebagai persiapan Spring Meeting 2018, panitia nasional menyelenggarakan acara Voyage to Indonesia (VTI) Art Exhibition yang diadakan secara terbuka pada 12-14 Maret 2018 di Gedung Jusuf Anwar.
VTI Art Exhibition menampilkan menampilkan karya seni para seniman Indonesia yang akan dipamerkan dalam pertemuan musim semi tersebut.
"Kita ingin mempersembhakan wajah Indonesia yang kaya dan beragam kepada 189 negara. Kita tunjukan persatuan dan kesatuan," tuturnya, di Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Sri Mulyani sedikit menceritakan, kesenian atau mural dibuat oleh 8 pelukis dalam waktu 12 jam. Hasil karyanya tanpa ada permintaan ataupun persetujuan tertentu, tapi berdasarkan ide dari masing-masing senimannya.
"Itu simbolis bisa dilihat bagaimana Indonesia terdiri dari berbagai komponen, beragam dan negara kita memiliki komitmen bersatu. Berbeda itu indah,"tuturnya.
Sebagai informasi dalam VTI Art Exhibition menampilkan musik suling Bali dan Wall of Connections/Connectibity. Wall of Connections merupakan karya seni 14 kanvas dengan berbagai ukuran yang dikerjakan oleh delapan pelukis yang handal dalam menggarap mural.
Meskipun para pelukis membubuhkan karya seni dengan elemen ciri khas masing-masing dan terdiri dari berbagai macam latar belakang sosial budaya, namun mereka mampu menciptakan karya yang indah. Keberagaman gambar dalam ke 14 kanvas tersebut disambung dalam bentuk karya seni besar bersama-sama yang membuktikan adanya komunikasi, toleransi dan kerjasama yang dinamis dan seimbang. Di samping itu, terdapat pula delapan karya individual yang dipamerkan.
(Fakhri Rezy)