JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air akan memulai 3 proyek bendungan dengan potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang sempat ditunda pada 2017.
Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso menyebutkan, ketiga bendungan tersebut adalah Bendungan Sidan di Bali, Bendungan Tiga Dihaji di Sumatra Selatan, dan Bendungan Bener di Jawa Tengah.
Baca Juga: Jokowi ke Gubernur NTT: Stop Minta Tambah Bendungan karena Biayanya Tak Sedikit
Rencana pembangunan tiga proyek tersebut pun sudah memasuki tahap lelang. Imam menyatakan, pihaknya tengah menunggu izin kontrak pembangunan pada Kementerian Keuangan dengan menggunakan anggaran multiyears.
“Sudah masukkan penawaran dan sedang dievaluasi oleh Kementerian Keuangan. Rencananya akan ditandatangani Maret ini,” ujar dia di Kementerian PUPR, Jakarta, Selaaa (13/3/2018).
Baca Juga: Jokowi: 2 Bulan Pelantikan, Saya Bangun Bendungan Raknamo
Dia menjelaskan, ketiga proyek bendungan tersebut terpaksa molor pembangunannya akibat gagal ditawarkan pada swasta. Di mana investor menilai bendungan kurang menarik dari sisi bisnis. Asapun skema yang ditawarkan kepada investor saat itu skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
“Potensi energi listriknya kurang menarik untuk investor, di bawah 100 megawatt (mw) saja,” lanjutnya.
Baca Juga: Sekali Tekan Sirine, Jokowi Resmikan 1 Bendungan dan 2 PLBN di NTT
Selain itu, Imam juga menyatakan Kementerian PUPR tengah mengajukan pelelangan untuk 4 bendungan. Keempatnya adalah Bendungan Randu Gunting di Jawa Tengah, Bendungan Sadawarna di Jawa Barat, Bendungan Telaga Waja di Bali, dan Bendungan Meninting di Nusa Tenggara Barat.
“Lelang 2 minggu lagi, Jadi kami selain mengajukan izin untuk tiga bendungan tadi, kami lakukan pelelangan untuk proyek-proyek baru,” katanya.
Dia pun menyebutkan, total investasi dari 4 bendungan yang akan dilelang ini mencapai Rp5 triliun. "Total investasi itu Rp5 triliun," tambahnya.
(Dani Jumadil Akhir)