JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Februari 2018, impor Indonesia mencapai USD14,21 miliar. Capaian ini mengalami penurunan 7,16% dibandingkan dengan Januari 2018.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, jika dilihat secara year on year (yoy) maka impor mengalami kenaikan sebesar 25,18% dari USD11,35 miliar. Adapun impr migas naik tipis 0,06% dari Januari 2018 (mtm) menjadi USD2,26 miliar. Sedangkan impor nonmigas turun 8,14% menjadi USD11,95 miliar.
"Impor konsumsi capai USD1,38 miliar naik 1,36% (mtm), bahan baku capai USD10,58 miliar atau turun 7,74% (mtm) dan impor barang modal turun 9,19% jadi USD2,25 miliar," ucap Kecuk di kantornya, Kamis (15/3/2018).
Baca Juga: BPS Sebut Pelemahan Rupiah Akan Pukul Impor
Sementara itu, secara kumulatif, total impor dari Januari-Februari 2018 tercatat USD29,52 miliar atau naik 26,58 dibandingkan tahun lalu hanya USD23,32 miliar. Sedangkan impor nonmigas naik 31,44% menjadi USD25 miliar dari USD19,02 miliar.
"Impor nonmigas terbesar Januari-Februari dari mesin-mesin pesawat USD4,12 miliar dan peralatan listrik capai USD3,59 miliar," tukasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan realisasi devisa impor Januari 2018 mengalami kenaikan 27,67% dibandingkan dengan Januari 2017. Adapun capaian devisa impor sebesar USD12,61 miliar dari sebelumnya USD9,88 miliar di Januari 2017.
Sri Mulyani menyatakan, pertumbuhan devisa impor ini didorong oleh pertumbuhan devisa impor di semua kelompok komoditas utama mulai dari bahan baku dan penolong sebesar 32,26%, barang modal 20,89% dan barang konsumsi sebesar 17,06%. Sri Mulyani menilai hal tersebut menunjukkan bahwa industri di tanah air kembali bangkit.
Berdasarkan sektor industri, pertumbuhan devisa impor pada Januari 2018 didominasi oleh pertumbuhan devisa impor untuk sektor industri pengolahan dengan pertumbuhan impornya sebesar 26,7%. Kemudian industri pertambangan dan penggalian impor naik 7,76%, industri pertanian dan kehutanan impornya naik sebesar 74,06%, serta industri informasi dan komunikasi yang impornya tumbuh 50,59%.
Baca Juga: Mendag: Impor Bukan Pilihan yang Haram
Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia selama Desember 2017 sebesar USD15,06 miliar atau mengalami penurunan sebesar 0,29% dibandingkan November 2017 atau month to month (mtm).
Kepala BPS Kecuk Suharyanto mengatakan, impor Desember 2017 ini untuk impor migas mengalami kenaikan 15,89% (mtm) menjadi USD2,55 miliar dan impor non migas turun 3,05% (mtm) menjadi USD12,51 miliar.
Nilai impor menurut penggunaan barang selama Desember 2017 ada impor barang konsumsi yang mencapai USD1,37 miliar yang mengalami kenaikan secara mtm sebesar 2,43% dan yoy juga naik 5,10% (yoy). Impor bahan baku mencapai USD10,99 miliar dengan capaian mtm turun 1,17% dan yoy naik 18,88%. Untuk impor barang modal mencapai USD2,7 miliar dengan capaian impor mtm naik 2,02% DAN yoy naik 20,90%.
(Martin Bagya Kertiyasa)