"Crude lokal 600.000, jadi impor produk dan crude 1 juta barel per day. Jadi clear dan jelas perhitungannya," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina Iskandar mengatakan, dengan subsidi tetap Rp500 per liter, formula 102.30 HIV plus margin Rp900 per liter. Setelah dikurangi subsidi mestinya harga Solar dijual Rp8.350 per liter.
"Saat ini berlaku Rp5.150 per liter, ini sudah termasuk Rp500. Masih ada selisih Rp3.200 per liter," tuturnya
(Martin Bagya Kertiyasa)