JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meyakinkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahwa tidak mungkin meraup untung dengan menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dengan harga saat ini Rp5.150 per liter.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan, memang dalam formula penghitungan BBM ada margin yang ditetapkan. Hanya saja, jika harga minyak mentah mencapai USD60 per barel, maka tidak mungkin menjual Solar bersubsidi dengan harga Rp5.150 per liter.
"Jangan nanti miss leading, kalau formula ditetapkan ada margin, hari ini impor bagaimana mungkin (bisa untung). Impor saja sudah Rp6.700 per liter," tuturnya, di ruang rapat Komisi VII, Jakarta, Senin (19/3/2018).
Baca Juga: Direktur Pertamina : Mestinya Harga Premium April-Juni Rp8.600/Liter
Meski demikian, Massa memastikan, bahwa sebagai perusahaan negara tetap tidak akan menolak menyediakan BBM penugasan. Untuk itu sampai saat Pertamina berupaya memenuhi kebutuhan 1,6 juta barel oil per day.