JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 21 Maret-22 Maret 2018 memutuskan untuk mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7-Day RR Rate) di level 4,25%. Dengan demikian ini menjadi bulan ketiga di tahun 2018 Bank Sentral menahan suku bunga acuannya.
Sebelumnya, sepanjang 2017, BI juga telah menahan suku bunga acuannya di level 4,25% selama tiga kali berturut-turut sejak Oktober hingga Desember. Adapun suku bunga Deposit Facility (DF) tetap pada level 3,5% dan Lending Facility (LF) pada level 5%, berlaku efektif sejak 23 Maret 2018.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 21-22 Maaret 2018 memutuskan untuk tetap mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate di level 4,25%" ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Baca Juga: Bos Mandiri Yakin BI Pertahankan Suku Bunga
Adapun bank sentral AS baru saja menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps), menjadi berada di kisaran 1,5% hingga 1,75% pada Rabu 21 Maret 2018.
Ditahannya suku bunga ini memang sudah diprediks banyak pihak. Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, kebijakan menahan siku bunga acuan sebagai respons BI terhadap kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve AS (The Fed) yang telah diprediksi pasar.
Di sisi lain, kondisi ekonomi dalam negeri juga turut mendorong BI mempertahankan suku bunga acuannya. Bhima menjelaskan, meski inflasi di Februari mulai mereda, namun harga beberapa bahan pangan masih akan tinggi hingga Lebaran pada Juni mendatang.