JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sepakat untuk membagikan dividen sebesar 45% dari laba bersih tahun 2017 sebesar Rp13,04 triliun. Dividen diberikan sebanyak 30% dividen regular dan 15% dividen spesial.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, selain itu para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018 juga menyetujui untuk memberikan dividen kepada pemerintah.
"Dividen khusus untuk pemerintah sebagai pemegang 57,27% saham BRI. Pemerintah mendapatkan sebesar Rp7,47 triliun," ungkapnya di Gedung BRI, Kamis (22/3/2018).
Sementara itu, untuk sisa laba bersih di tahun lalu sebesar Rp15,9 triliun akan digunakan untuk tambahan modal di perusahaan. "Laba bersih sebesar 55% atau Rp15,94 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan," jelasnya.
Baca Juga: Hasil RUPS BRI Sepakat Bagi Dividen Rp13,04 Triliun
Selain itu, dia menargetkan tahun ini BRI mampu meraih laba lebih tinggi ketimbang tahun lalu."Proyeksi laba kita harapkan 9%-11% dan karena liat 2017 yang double digit 10,7% (tumbuhnya)," ungkapnya.
Menurutnya, di awal tahun ini bahkan sebelum kuartal I, BRI sudah menunjukkan kinerja yang baik, sehingga sangat yakin bisa kembali mencapai double digit. "Cukup baik jadi kita optimistis bisa lebih dari itu," tukasnya.
Seperti diketahui, dalam RUPST ini juga ada beberapa jabatan yang berubah dengan adanya pendatang baru. Seperti Direktur Menengah, Korporasi dan BUMN berubah jadi Direktur Corporate Banking.
Lalu Direktur Mikro dan Ritel diubah menjadi Direktur Mikro dan Kecil, Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan diubah jadi Direktur Keuangan, Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi menjadi Direktur Teknologi Informasi dan Operasi.
Di mana tiga jajaran direksi yang akan diganti karena telah habis masa jabatannya, tapi ada juga yang telah mendapatkan pekerjaan di tempat lainnya. Selain itu juga mengangkat empat orang direksi baru.
(Martin Bagya Kertiyasa)