Selain Rupiah, beberapa anggota juga menanyakan terkait Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang kini tembut Rp4.000 triliun. Terkait hal ini, Dody mengatakan, Indonesia masih akan terus membutuhkan ULN sehingga utang dipastikan akan terus bertambah.
"Kalau melihat 5 tahun kedepan secara level ULN akan terus naik, saya yakinkan itu, karena, dari sisi saving, dibandingkan investasi kita masih kalah. Kita akan masih mengalami kebutuhan ULN, komposisi utang relatif tidak lihat secara level untuk utang terhadap PDB. Rasio posisi utang luar negeri kita 34% terhadap PDB, ini sudah turun dari sebelumnya kita pernah 36% terhadap PDB," paparnya.
Dia pun menyatakan, saat ini ULN jangka panjang mencapai 85% sedangkan 15% merupakan jangka pendek. Menurutnya, ULN Indonesia akan tetap terjaga kedepannya, hal ini dengan berkoodinasi pada pemerintah dan lembagai terkait lainnya.
"85% utang kita itu jangka panjang. Sehingga yang dikhawatirkan jangka pendek yang 15%," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)