JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar semua Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mempunya rasa ingin tahu yang besar. Ingin tahu akan semua hal, kata Jokowi, termasuk perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Menurutnya, dengan keingintahuan perkembangan ini maka semua birokrat bisa memberikan pelayanan yang cepat bagi masyarakat.
"Pesan saya, saudara harus terus penuh dengan rasa keingintahuan. Rasa ingin tahu. Ini penting sekali. Kalau bahasa anak muda sekarang, harus kepo. Sekali lagi, harus kepo," ungkap Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Baca Juga: Jokowi Singgung Kesuksesan Elon Musk di Depan CPNS
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan, keingintahuan jangan hanya untuk maslah pribadi tapi juga semua perkembangan yang ada di dunia.
"Ingin tahu, ingin ngerti, jangan rutinitas, jangan monoton, saudara harus kepo terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, dinamika jaman, aspirasi dan keinginan masyarakat. Jangan hanya kepo terhadap mantan pacar saja," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Minta CPNS Amati Revolusi Industri 4.0
Presiden menyatakan, CPNS yang terpilih saat ini akan menjadi motor penggerak bangsa dan merupakan orang-orang pilihan. Karena dari 2,4 juta yang mendaftar CPNS di 2017 hanya sebanyak 33 ribu yang diterima.
"Saudara ini warga negara terpilih, dan saudara punya tanggung jawab yang besar, tanggung jawab sosial, tanggung jawab dalam menghormati hukum dan ketertiban sosial, tanggung jawab menjunjung tinggi etika dan sopan santun dan saudara menjadi sosok istimewa bagi bangsa ini karena terpilih tadi," jelasnya.
Baca Juga: Di Hadapan CPNS, Jokowi: Indonesia Maju Jika Birokrat Tangguh dan Kerja Keras
Dengan ini, maka Presiden menitipkan amanat kepada semua calon ASN tersebut agar menjadi simbol pemersatu bangsa, dan pembela Pancasila.
"Saya ingin saudara menjadi birokrat yang penuh integritas dan bebas korupsi, yang melayani masyarakat, serta membawa lompatan kemajuan bagi kejayaan bangsa kita Indonesia. Selamat bekerja, selamat mengabdi untuk kejayaan dan kemajuan Indonesia," tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)