JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak membuat aturan yang menghalangi investasi. Karena menurutnya, investasi merupakan salah satu instrumen penting bagi pembangunan di daerah.
Bahkan, dirinya berencana ingin melakukan blusukan untuk mengecek aturan kemudahan investasi yang ada di daerah. Sehingga dirinya bisa mengetahui daerah mana saja yang memiliki izin berlapis dan kuno dan mana darah yang modern.
"Nanti saya kapan kapan mau ngecek ah ke kabupaten kota. Saya pilah-pilah mana yang masih kuno banget, mana yang sudah modern," ujarnya dalam acara rapat kerja pemerintah daerah dan DPRD di Jakarta International Expo (JI-Expo), Jakarta, Selasa (28/3/2018).
Baca Juga: Aturan Berbelit, Presiden Jokowi: Perubahan Dunia yang Cepat Justru Menjerat Kita Sendiri
Lebih lanjut Jokowi menambahkan, saat ini seluruh perizinan sudah tidak lagi zamannya untuk berlama-lama dan dilakukan secara manual. Bahkan Jokowi menilai jika ada daerah yang memiliki perizinan yang seperti itu (kuno) akan ditinggalkan oleh calon investor.
Menurut dia, di beberapa negara maju di dunia, seluruh proses perizinan sudah mulai menggunakan teknologi digital atau online. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya jumlah dana investasi yang masuk ke negara tersebut.
"Semua sekarang mintanya serba singkat serba cepat serba online ini tugas kita sebagai pimpinan cepat singkat online. Sudah saatnya kita bawa proses perizinan ke era singkat cepat online. Jadi saya minta semua syarat syarat yang berkaitan dengan izin tidak ada yang bertele-tele," kata dia.
"Kalau kabupaten kota ingin maju percaya ini caranya. Kalau ada daerah yang masih pakai bulan sudah lupakan daerah itu," tambahnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Jangan Bikin Perda yang Hambat Investasi
Dia mencontohkan, dalam memberikan surat undangan untuk acara ataupun rapat, seharusnya sudah tidak ada lagi yang menggunakan cara manual dengan mengisi surat. Menurutnya, pemerintah daerah bisa menggunakan email, WhatsApp atau teknologi lainya untuk memberikan undangan.
"Sudah berapa lama sih kita enggak nulis surat untuk warga atau untuk saudara kita? Setelah nulis lima atau enam halaman kita beli perangko kita tempelkan cari kotak pos masukkan. Sudah lama sekali kan. Apa masih ada, jangan jangan bupati wali kota masih ada yang tulis surat pakai surat perangko," kata Jokowi.
"Sekarang kalau kita ingin sampaikan sesuatu pakai WA kalau lebih panjang pakai email. Ya ini perubahan kalau kita ke tempat indah di dunia pasti pegang HP kemudian di posting di Instagram atau di share di WA Grup atau update status di Facebook," ungkapnya.
"Jadi kalau masih izin izin di Kabupaten dan kota mengisi dengan formulir berlembar-lembar seperti ini banyaknya dan saya harus nulis, ceritanya jadi kuno banget sudah sangat kuno, ditertawakan kita," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)