Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lahan Sawah di Jawa Paling Cepat Beralih ke Industri

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 03 April 2018 |13:45 WIB
Lahan Sawah di Jawa Paling Cepat Beralih ke Industri
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pulau Jawa masih menjadi pusat produksi beras utama di Indonesia. Namun ternyata banyak lahan sawah yang sekarang sudah beralih fungsi atau dikonversi menjadi kawasan industri hingga perumahan.

Dirjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Budi Situmorang mengatakan, pemerintah menaruh perhatian pertama untuk alih fungsi lahan di Jawa. Pasalnya, banyak lahan sawah yang mesti kita amankan yang paling riskan untuk dijadikan kawasan.

"Nanti itu paling dekat di sekitar jalan di kawasan yang cepat berkembang itu yang ingin kita amankan seperti apa. Tadi Pak Menteri bilang kita uji coba dulu di mana, di daerah-daerah di Jawa dan sekitar kiri-kanan jalan kita amankan bila perlu nanti ini baru paparan jalan nanti kiri kanan jalan," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Sebenarnya, kata Budi, fokus tidak hanya di Jawa saja. Tapi pihaknya melihat bahwa perkembangan alih fungsi lahan terjadi sangat cepat di sana.

"Kita tetapkan dulu nanti tapi kan punya konsekuensi pemda dansegala macem krn biasanya konversi kan ada kepentingan segala macam kita jadi mesti duduk dulu sama-sama," tuturnya.

Dia melanjutkan, pembahasan (Rakor) Rancangan Peraturan Presiden tentang Percepatan Penetapan Lahan Sawah Berkelanjutan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah, sangat penting. Sebab, ada laporan yang disampaikan Kementerian PUPR bahwa alih fungsi lahan sawah memberhentikan aliran irigasi.

"Ada yang menarik teman-teman PU kalau sawah berubah konsekuensi bukan lahan saja yang berubah tapi saluran irigasi berubah. Nah irigasi kan jadi tidak sampai ke hilir. Bisa kering semua. Ya ini yang terkonversi sekotak ini tapi putus. Ya itu ada dampak lainnya," ujarnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement