Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mentan ke PBB: Tolong, Hasil Pertanian Indonesia Tak Hanya Beras

Lidya Julita Sembiring , Jurnalis-Senin, 09 April 2018 |14:09 WIB
Mentan ke PBB: Tolong, Hasil Pertanian Indonesia Tak Hanya Beras
Foto: Mentan ke PBB soal Beras (Dok Kementerian Pertanian)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, hasil pertanian Indonesia bukan hanya beras saja. Hal ini disampaikan kepada perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang hadir hari ini di kantornya.

"Saya bilang tolong jangan melihat pertanian hanya beras, ini pandangan yang keliru. Jangan melihat hanya beras. Beras itu bagian kecil dari pertanian," ungkap Amran di kantornya, Jakarta, Senin (9/4/2018).

 Baca Juga: Mentan Curhat Black Campaign CPO oleh Uni Eropa ke PBB

Amran menjelaskan kepada pelopor khusus Dewan HAM PBB bahwa hasil pertanian Indonesia sangat banyak. Dia menyatakan hasil pertanian Indonesia juga ada cabai, jagung dan bawang.

"Pertanian ekpor kita naik 24%, aku sampaikan juga tadi. Coba dulu telur enggak ekspor sekarang ekspor. Jagung ekspor, bawang ekspor," jelasnya.

Bahkan Mentan menyampaikan kepada PBB bahwa hasil komoditas pertanian Indonesia ada lebih dari 400 jenis.

"Jadi objektif kita menyampaikan pertanian ini di identifikasikan satu komoditi padahal 400 komoditas. Ini pemahaman harus disampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Jokowi-JK pertanian maju," kata dia.

 Baca Juga: Mentan: PBB Apresiasi Upaya Peningkatan Produktivitas Pangan RI

Sementara itu, selain membicarakan masalah beras, dalam pertemuan ini, Mentan Amran juga curhat kepada PBB mengenai kampanye hitam (black campaign) yang dilakukan oleh negara-negara Eropa terhadap minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) Indonesia.

Selain itu, Mentan Amran mengklaim PBB juga mengapresiasi mengenai langkah-langkah yang dilakukan Indonesia dalam meningkatkan produktivitas pangan dalam negeri.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement