Kegiatan Maker Fest tahap I dilaksanakan di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara pada 7-8 April 2018. “Maker Fest rencananya diselenggarakan di delapan kota untuk mendorong para wirausaha untuk mengkreasikan produk-produknya. Nantinya, akan ada kegiatan puncak untuk memilih tiga kreator dengan produk terbaik,” tuturnya.
Gati menyatakan, pihaknya konsisten memberikan pembinaan kepada kreator muda dalam negeri untuk mendorong industri kreatif Indonesia bisa go global dan go digital. “Kami terus membina ide-ide kreatif dari para pelaku IKM ini bisa diwujudkan dalam bentuk produk nasional yang berdaya saing global serta dapat memanfaatkan teknologi digital,” terangnya.
Dalam upaya mendorong IKM nasional agar mampu menggunakan teknologi digital, Kemenperin telah membuat fasilitasnya melalui e-Smart IKM. “Hingga saat ini sebanyak 1.730 pelaku IKM telah mengikuti workshop e-Smart IKM,” ungkap Gati. Sampai tahun 2019, Kemenperin menargetkan dapat mengajak 10 ribu pelaku IKM seluruh Indonesia untuk mengikuti lokakarya tersebut.
Gati menambahkan, pembinaan dalam program e-Smart IKM ini tidak hanya dalam sesi workshop saja. “Kepada para IKM yang hasil produksinya tidak laku dipasarkan di marketplace, akan dilakukan pembinaan lanjutan berupa pelatihan sumber daya manusia, pendampingan dalam proses produksi, desain produk dan kemasan serta bantuan mesin dan peralatan melalui program restruksturisasi,” paparnya.
Agar dapat mengetahui lebih detail mengenai program e-smart IKM, Ditjen IKM Kemenperin mempunyai layanan call center melalui nomor 1500-775 yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Selain itu, para pelaku IKM yang ingin bergabung dalam program e-Smart IKM, juga bisa mengunjungi situs www.kemenperin.go.id/pendaftaran_esmart.