JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menagih anggaran senilai Rp601 miliar yang sudah disepakati dalam APBN 2018 untuk proyek pembangunan gedung baru. Pasalnya, sudah masuk bulan keempat belum ada kejelasan terkait pencairan anggaran tersebut.
“Katanya uangnya (anggaran Gedung DPR) terpakai untuk pesta IMF (International Monetary Fund) di Bali. Saya dengar gitu,” kata Wakil Ketua DPR Koordinator Kesejahteraan Rakyat seka ligus Tim Implementasi Reformasi DPR Fahri Hamzah di Gedung DPR, Jakarta.
Dia mengaku memang tidak mempunyai bukti bahwa anggaran untuk DPR terpakai untuk acara IMF World Bank Annual Meeting di Bali untuk pertengahan Oktober 2018 mendatang, yang anggarannya mencapai Rp1 triliun.
Baca Juga: Gedung DPR Dikabarkan Miring, Menteri Basuki Punya Pandangan Lain
Namun justru DPR yang kena imbas hujatan di masyarakat, sementara pembangunan gedung belum pernah terealisasi. “Ya, buktinya kita nggak dikasih (anggaran). Kita kena fitnahnya sudah berkali-kali, buktinya uangnya nggak ada, tiba-tiba keluar untuk IMF di Bali Rp1 triliun, for nothing gitu loh,” sesalnya.
Fahri menegaskan, pembangunan gedung baru DPR ini bukan semata-mata untuk anggota DPR, tapi juga untuk seluruh rakyat Indonesia, serta untuk masa depan demokrasi Indonesia. Sementara itu, gedung yang ada sudah tidak layak digunakan dan berbahaya karena kelebihan kapasitas.