JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno merombak jajaran direksi PT Pertamina (Persero). Salah satu yang dicopot yakni Elia Massa Manik dari posisi direktur utama.
Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, pemerintah hanya mencari-cari alasan dalam pencopotan tersebut. Alasan pemerintah mencopot Elia Massa karena masalah Premium dan tumpahan minyak dinilai hanya akal-akalan Menteri Rini.
"BBM Premium sendiri kan sudah tidak disubsidi. Tapi memang dibutuhkan masyarakat. Jadi agak sensitif kalau BBM ini hilang," ujar Mamit dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/4/2018).
Mamit menegaskan perombakan direksi Pertamina lebih kental unsur politis. Kementerian BUMN yang dipimpin Rini Soemarno dinilai tengah melakukan pencitraan dengan mencopot direksi Pertamina karena masalah BBM.
Lebih lanjut, dia menambahkan sosok Elia Massa masih layak pimpin perusahaan migas nasional itu. Sebab, Elia Massa sangat vokal jika terjadi masalah-masalah di sektor migas, terutama BBM Premium dan tumpahan minyak di Balikpapan.
"Dia (Elia) dan Iskandar (Direktur Pemasaran) menjadi orang yang vokal terhadap masalah-masalah ini," pungkasnya.