JAKARTA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) hari ini, Senin (30/4/2018) akan mengumumkan kesimpulan rapat berkala dari KSSK terkait kondisi stabilitas sistem keuangan (SSK) kuartal I-2018.
Komite ini diketuai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terdiri dari Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santiso, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah.
Baca Juga: Sri Mulyani Cs Pantau Bitcoin hingga Kenaikan Harga Minyak di 2018
Rapat ini dijadwalkan berlangsung sejak pukul 13.00 WIB di Gedung Kebon Sirih Bank Indonesia (BI). Pada lokasi yang sama, pukul 16.00 WIB dijadwalkan KSSK akan memaparkan kesimpulan dari rapat tersebut.

KSSK memang rutin mengumumkan hasil rapatnya secara berkala. Pada rapat KSSK Januari lalu membahas stabilitas sistem keuangan kuartal-IV 2017, yang dinilai dalam kondisi normal.
Hasil rapat tersebut juga, Sri Mulyani menjelaskan, KSSK optimis kondisi stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan tetap terkendali dalam rangka mendukung momentum pertumbuhan perekonomian nasional dengan ditopang resiliensi perekonomian yang kian membaik.
Baca Juga: Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia dalam Kondisi Normal
Bendahara Negara ini menjelaskan, kondisi tersebut ditandai dengan tingkat inflasi yang rendah sesuai target pemerintah dalam tiga tahun terakhir, neraca transaksi berjalan pada tingkat yang sehat, aliran masuk modal asing yang stabil, nilai tukar Rupiah yang terjaga, serta cadangan devisa yang menguat. Selain itu, kebijakan fiskal dengan tingkat defisit anggaran dan defisit primary balance yang lebih rendah dari target APBN-P 2017.

Demikian juga dengan kinerja perbankan dan pasar modal yang baik, tren performa SBN yang positif, kecukupan dana penjaminan simpanan, serta persepsi investor yang positif terhadap prospek perekonomian Indonesia ke depan.
"KSSK akan mengoptimalkan bauran kebijakan dari sisi fiskal, moneter, makro dan mikroprudensial, serta pasar keuangan dalam menjaga momentum perekonomian dari tantangan yang dapat mengganggu kesinambungan dan stabilitas sistem keuangan," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)