Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Subsidi untuk BBM Solar Bakal Ditambah Rp1.500 per Liter

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 03 Mei 2018 |14:55 WIB
Subsidi untuk BBM Solar Bakal Ditambah Rp1.500 per Liter
Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menerapkan tambahan pasokan minyak dalam negeri atau Domestik Market Obligation (DMO) untuk PT Pertamina (Persero) sesuai dengan asumsi harga beli minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) batal terealisasi.

Sebagai gantinya, pemerintah akan menambah subsidi kepada Pertamina. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, angka penambahan subsidi solar masih terus dikaji bersama Kementerian Keuangan.

Namun diperkirakan, penambahan subsidi solar akan berada di angka Rp1.000 hingga Rp1.500 per liternya.

"Iya kira-kiralah (subsidinya Rp1.000-Rp1.500 per liter). Sementara ya. (Hitungannya) masih kasar," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (3/5/2018).

 

Menurut Djoko, jika nantinya subsidi solar menjadi Rp1.000 per liter maka total subsidi tambahan yang harus dikeluarkan pemerintah adalah Rp3,5 triliun. Sementara jika, subsidi menjadi Rp1.500 per liter, maka total subsidi tambahan yang harus dikeluarkan yakni Rp7 triliun.

"Sekarang kuota solar kan 7,5 juta Kilo liter (Kl) kalau kita tambah jadi Rp500 jadi subsidinya cuma nambah Rp3,5 triliun. Jadi kalau misalnya subsidi jadi Rp1000 per liter ya berarti subsidinya kita tambah Rp3,5 triliun lagi. kalau misalnya Rp1000. kalau misalnya jadi Rp1.500 ya tambah Rp7 triliun. Masih dihitung," jelasnya.

 

Menurut Djoko, tambahan uang subsidi terhadap solar ini nantinya akan berasal dari windfall profit dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke ICP. Sebagai contohnya, harga ICP April mencapai USD67 per barel sedangkan ICP yang diasumsikan APBN sebesar USD48 barel, maka dari keuntungan itulah nantinya uang subsidi berasal.

"Tanpa harus mengambil uang APBN yang sudah ditargetkan. kan ada windfall profit dari pendapatan crude. Nah, pendapatan itulah yang kita alihkan atau kasih untuk subsidi. kan lebih fix, lebih clear. Jadi kalau misalnya kita dapat uang 10 ya sudah 10-nya kita kasih subsidi berapa per liternya," jelasnya.

Dengan adanya tambahan subsidi tersebut diharapkan harga BBM subsidi tidak akan mengalami kenaikan sepanjang tahun 2018. Dan pihak Pertamina pun tidak akan mengalami kerugian akibat tidak adanya kenaikan BBM subsidi.

"Kan APBN sampai 2018 (BBM Subsidi enggak naik) APBN 2019 kan belum. Jadi masalah teknis saja biar lebih mudah," kata Djoko.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement