JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada kuartal I 2018 sebesar 103,83. Capaian ini dinilai menunjukkan kondisi ekonomi konsumen terus membaik meski tidak setinggi optimisme di kuartal IV 2017 yang sebesar 107,00.
"Angka ini menunjukkan kondisi ekonomi konsumen masih mengalami perbaikan," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (7/4/2018).
Pria yang akrab disapa Kecuk ini menjelaskan, perbaikan kondisi ekonomi konsumen didorong meningkatnya pendapatan sebesar 101,35, turun dari periode yang sama 2017 sebesar 106,68.
Sementara volume konsumsi rumah tangga mencatat indeks sebesar 110,04, meningkat dari kuartal I 2017 yang sebesar 109,28.
"Selain itu, tingkat inflasi yang terkendali menurut konsumen rumah tangga tidak banyak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat, ditunjukan oleh indeks sebesar 103,59," imbuhnya.
Secara nasional, ITK didorong peningkatan kondisi ekonomi konsumen di 22 provinsi. Dimana nilai ITK tertinggi terjadi di Provinsi Kep. Banka Belitung sebesar 101,51, sedangkan yang terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 80,84.