JAKARTA - Kawasan Asia Pasifik dinilai menjadi pusat perekonomian dunia. Hal ini tercermin dari perang dagang yang di lakukan negara-negara maju untuk merebut pasar Asia Pasifik.
Baca Juga: IMF Catat Utang Global Sudah Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
“Sekarang kita menyaksikan per ubahan dalam struktur ekonomi global. Termasuk potensi konflik perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia yang akan memengaruhi Asia Pasifik,” kata Wakil Ketua Dewan Pengawas, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi di Jakarta, Senin (7/5).
CSIS bekerja sama dengan Pa cific Economic Cooperation Council (PECC), menjadi tuan rumah bersama dalam Dialog Glo bal CSIS yang pertama dan Per temuan Umum PECC ke-25 di Jakarta pada 7-8 Mei 2018. Ekonomi global saat ini penuh ketidakpastian dinilai tidak lepas dari kebijakan politik yang terlalu mendominasi.
Baca Juga: Prospek Ekonomi Global Membaik
Jusuf Wanandi mengatakan, jika biasanya kebijakan politik suatu negara di latar belakangi kondisi ekonomi, tetapi saat ini berbeda. Menurutnya, kondisi ekonomi saat ini lebih dipengaruhi oleh kebijakan politik. “Pusat ekonomi dunia sekarang di Asia-Pasifik. Jadi apa yang kita lakukan akan berdampak pada bagian dunia lainnya.
Oleh karena itu, perlu kerja sama mengambil tindakan kolektif dan kerjasama untuk menghadapi tantangan ini, yang bukan bisnis seperti biasa,” kata Ke tua Komite Nasional Indonesia untuk PECC Mari Pangestu. Dia menambahkan, anggota PECC dari di seluruh wilayah menyambut inisiatif Indonesia untuk memulai dialog tentang tantangan yang dihadapi.
(Anton C)
(kmj)