Hal itu terlihat dari Risk Based Capital (RBC) sebesar 582% untuk bisnis konvensional dan 372% untuk Tabarru’ Syariah. Angka itu jauh melampaui batas minimum disyaratkan pemerintah sebesar 120% un tuk konvensional dan 30% un tuk Tabarru’ Syariah.
Startup mengakui, angka RBC itu meningkat dari tahun 2016 sebesar 410% untuk bisnis konvensional dan 87% untuk Ta barru’ Syariah. Sepanjang 2017, Ma nulife Indonesia telah membayar klaim kepada nasabah sebesar Rp6,6 triliun atau sekitar Rp18 miliar perhari atau berkisar Rp753 juta per jam.
Tahun 2016, jumlah Manulife Indonesia membayar klaim asuransi, nilai tunai penyerahan polis, anuitas, dan manfaat lain nya sebesar Rp6,8 triliun. Sedangkan tahun 2015 mencapai Rp5,6 triliun.
“Klaim memang menurun. Yang penting, tiap tahun kita bayar sekitar Rp7 triliun tetapi kita masih kuat,” kata Hekster.
Presdir PT Manulife Aset Ma najemen Indonesia (MAMI) Legowo Kusumonegoro mengatakan, outlook ekonomi Indonesia tahun politik 2018 dan 2019 masih positif.
“Iklim investasi dunia juga tumbuh semua. Baik negara maju dan berkembang, keduanya positif. Ini jarang bisa sinkron keduanya,” ujar Legowo.
Menurut dia, fundamental Indonesia positif. Walaupun memang perhelatan pilkada serentak dan pilpres ikut mewar nai kekhawatiran investor. Belum lagi dengan adanya aksi teror. (Hafid Fuad)
(Dani Jumadil Akhir)