JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta memastikan bakal melepas saham bir di PT Delta sekitar 26,25% secara transparan. Dana penjualan saham sebesar Rp1 triliun lebih itu dialihkan untuk pembangunan sekolah dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan, dividen yang diterima terakhir dari PT Delta hanya Rp38 miliar. Adapun nilai yang dibidik Pemprov DKI sebesar Rp1 triliun. “Perlu 50 tahun untuk kita mencapai Rp1 triliun. Time value of money-nya tiap tahun kalau dihitung di depan sekitar 10, 15, 20 tahun,” kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta kemarin.
Kepemilikan saham PT Delta tidak bersinggungan langsung dengan masyarakat Jakarta. Hasil penjualan saham di atas Rp1 triliun jelas sangat bisa langsung dirasakan.
Misalnya untuk membangun 60 gedung sekolah atau merehabilitasi total 60 gedung dengan satu-dua gedung bertaraf internasional. Kemudian dana penjualan saham bir juga bisa dianggarkan untuk membentuk lokasi-lokasi penampungan pedagang kaki lima (PKL) seperti skybridge Tanah Abang. “Itu bisa dilaksanakan langsung dan dirasakan masyarakat,” ucapnya.
Â
Adapun proses pelepasan saham PT Delta akan melalui pro ses yang transparan, kredibel, dan dipertanggungjawabkan. Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan DPRD, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan pihak terkait seperti penasihat ke uang an, KJPT, notaris, serta kon sultan.
“Saya dulu di dunia usaha, keputusan ini sangat rasional dari segi kenapa harus melepas, kenapa harus invest, kenapa harus kurangi saham di sini, itu sebuah keputusan day to day kalau di dunia usaha. Kita harapkan ada transparansi, kredibel, dan bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,” ungkap Sandi.
Â
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan, sesuai dengan instruksi Wagub Sandiaga Uno, saat ini pihaknya tengah mengkaji terlebih dulu pelepasan saham PT Delta.
Dalam waktu dekat Pemprov DKI akan menemui beberapa pihak terkait, termasuk OJK. Saham pemprov di PT Delta sudah ada sejak DKI Jakarta dipimpin Ali Sadikin. Kini saham yang dimiliki sebesar 26,25%.