Tentunya hal tersebut sangat berdampak buruk bagi negara negara lain. Karena adanya kenaikan bungaembuat investor-investor banyak yang lari menuju Amerika Serikat.
"Ini didukung oleh ekonomi Amerika Serikat yang membaik sehingga kenaikan probabilitas. (Jika tiga kali) mendekati 50% yaitu 48,12%," jelasnya.
Kemudian faktor kedua adalah adanya kebijakan fiskal yang tidak terduga oleh Presiden Amerika Serikat. Seperti rencananya penurunan tarif pajak, hingga kebijakan pengenaan bea masuk impor baja terhadap produk China yang memicu perang dagang.
"Kami perkirakan defisit AS di 2018 4% dari PDB tahun depan 5% dari PDB. Kemudian ketiga ada memanasnya perang dagang," ucapnya.