JAKARTA - Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita bersama pelaku usaha dan pemangku kepentingan akan berkunjung kerja ke Amerika Serikat (AS) pada 21-28 Juli 2018.
Kunjungan ini terkait review fasilitas Generalized System Preference (GSP) pada 3547 lini tarif yang dilakukan pemerintah AS. Artinya AS tengah mengkaji untuk menarik tarif khusus yang diberikan kepada produk ekspor Indonesia, sehingg berdampak pada naiknya bea masuk produk Indonesia ke Negeri Paman Sam, sehingga kunjungan kerja ini bertujuan menjaga keseimbangan hubungan dagang antara Indonesia dengan AS, dan akan menjadi pertemuan resmi pertama Kemendag dengan mitra kerjanya di AS sejak masa pemerintahan Presiden Trump awal 2017.
"Pemerintah Indonesia akan berupaya menjaga dan mengamankan pasar komoditas ekspor Indonesia ke negara-negara tujuan ekspornya untuk mencapai target pertumbuhan ekspor 11%. Oleh karena itu, pemerintah harus sigap bertindak jika ada indikasi pasar ekspornya akan mengalami hambatan," ujar Enggar dalam konferensi pers di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Dia menjelaskan, kunjungan ke AS kali ini berupaya menjaga agar kepentingan ekspor Indonesia tidak terganggu karena AS adalah negara mitra dagang utama kedua setelah China.
Menurutnya, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diundang langsung terkait review GSP, dari dua negara lainnya yakni Khazaktan dan India.
Undangan ini merupakan hasil dari lobi secara tertulis yang dilakukan Pemerintah Indonesia. Selain itu, Mendag Enggar juga dijadwalkan bertemu Menteri Perdagangan AS serta menggalang dukungan dari industri dalam negeri AS.